Rabu, 07 November 2018


Terasa begitu lelah raga ini menjalani hidup
Perjuangan cinta yang sangat panjang dan berliku hanya berujung dengan kehancuran
Ber tahun_tahun ku menunggunya kini tak ada lagi harapan tersisa.
  Entah kemana lagi kaki ini akan melangkah...
Apa yang teraba kini hanya gelap.
Gelap tak bertepi.

Selasa, 06 November 2018

Perang suryah

Selasa, 06 November 2018 11:18 WIB


Editor: MMA


Wartawan: --



Khariri Makmun


Oleh: Khariri Makmun*


Perang di Suriah merupakan perang terburuk pada abad ini. Akibat perang ini, lebih dari 600 ribu orang tewas, 6 juta warga tak berdosa mengungsi ke negara lain dan jutaan warga Suriah lainnya hidup tanpa masa depan.

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya perang Suriah. Salah satunya adalah pergeseran Geo-politic global dan termasuk di dalamnya kepentingan ekonomi dan sosial.

Pada 25 Mei 2000 Israel menarik pasukannya dari Lebanon Selatan (kecuali kawasan Mazari Sab'a). Penarikan pasukan Israel ini terjadi setelah mendapatkan perlawanan sengit dari milisi Hizbollah dengan dukungan persenjataan dan militer dari Suriah. Bahkan Pemerintah Suriah juga memberi bantuan rudal canggih buatan dalam negeri yang dapat menjangkau kawasan-kawasan pemukiman Yahudi serta menghancurkan markas-markas penting pasukan Israel di wilayah Lebanon Selatan.

Dukungan militer dan persenjataan Suriah terhadap Hizbollah berhasil memukul mundur pasukan Israel dari Lebanon Selatan membuktikan bahwa Suriah merupakan salah satu poros kekuatan militer di Timur Tengah yang sangat berbahaya bagi Israel.

Faktor inilah yang menjadi salah satu sebab kenapa Suriah harus dihancurkan.

Ketika pasukan koalisi di bawah kendali Amerika Serikat (AS) melakukan invasi ke Irak pada bulan Maret 2003 untuk membuktikan dirinya sebagai negara super power yang bisa berbuat apapun demi kepentingannya, Colin Powell, Menteri Luar Negeri AS melakukan lawatan ke Suriah dan menyampaikan pesan kepada Presiden Basyar Asad agar Suriah segera menghentikan dukungan terhadap Hezbollah, Hamas dan memutuskan hubungan dengan Iran.

Suriah menolak mentah-mentah usulan AS dan sejak saat itu Pemerintah Suriah justru membantu milisi-milisi Sunni dan Syiah untuk melakukan perlawanan terhadap pasukan koalisi dibawah pimpinan AS.

Meski pasukan koalisi berhasil menggulingkan rezim Saddam Husein, tetapi AS juga merasakan tekanan pasukan milisi sipil dukungan Suriah yang berani melakukan bom bunuh diri di kawasan-kawasan militer AS, sehingga akhirnya AS menarik pasukanya di Irak secara bertahap dan seluruh pasukan AS ditarik secara keseluruhan pada 18 Desember 2011. Dukungan Suriah terhadap milisi perlawanan rakyat Irak terhadap koalisi AS, menyebabkan kecaman dan kemarahan negara-negara Barat.

Suriah juga aktif membantu gerakan rakyat Palestina untuk melawan Israel termasuk gerakan Hamas. Meski telah dibantu oleh pemerintah Suriah, akan tetapi kini Hamas justru memusuhi Pemerintah Asad. Mungkin inilah yang disebut pepatah susu dibalas air tuba.

Meskipun Suriah agak terlambat membebaskan wilayah Golan dari pendudukan Israel karena keunggulan persenjataan Isreal yang didukung AS dan bersamaan dengan runtuhnya Uni Soviet akan tetapi Suriah masih mampu melakukan keseimbangan kekuatan militernya di Timur Tengah. Suriah juga secara idealis menolak perjanjian atau membuka hubungan diplomatik dengan Israel serta aktif membantu gerakan-gerakan milisi Palestina untuk melawan Isreal.

Geopolitik dan ekonomi Suriah sangat strategis bagi AS dan Barat. Letak Suriah yang berada di tepi timur laut Mediterania, membuat Suriah sebagai pintu penghubung bagi 3 benua, yaitu benua Asia, Eropa, dan Afrika.

Dengan letaknya yang strategis, maka Suria menjadi titik perlintasan perdagangan tiga benua tersebut. Letak geografi yang strategis ini membuat AS ingin menguasai Suriah, sehingga melalui Suriah, AS akan dapat mengalirkan jalur pipa gas ke negara-negara Eropa. Demikian halnya untuk menjadikan Suriah sebagai jalur perlintasan perdagangan AS ke negara-negara Arab.

Bagaimana perang Suriah bisa terjadi sementara kekuatan Barat yakin bahwa rezim Asad tak mungkin ditumbangkan secara militer karena kemampuan Suriah dalam mengimbangi persenjataan Israel akan dapat memusnahkan Israel dari tanah Arab?

Upaya pertama yang dilakukan oleh Barat adalah melatih aktivis anti pemerintah yang tujuannya untuk melakukan oposisi terhadap pemerintah Basyar Asad dengan menyebarkan isu korupsi dan menghambat upaya reformasi birokrasi yang dilakukan oleh Asad.

Para aktivis anti Asad yang disusupkan oleh Barat melakulan agenda pembusukan dalam dua tahap, pertama, menghentikan gelombang modernisasi Suriah yang dicanangkan Basar Asad sejak tahun 2000. Para aktivis anti Asad ini melakukan manuver menggagalkan modernisasi Suriah, karena jika Suriah semakin modern akan menambah kemajuannya di berbagai bidang termasuk ekonomi dan militer.

Tahap kedua dengan cara menyusupkan pejabat-pejabat penting dalam pemerintahan Asad dengan tujuan menyebarkan citra buruk pemerintah untuk menghancurkan martabat dan harga diri pemerintah serta memutus hubungan antara pemerintah dengan rakyat.

Upaya selanjutnya, melakukan skenario krisis ekonomi terutama di daerah-daerah yang sudah direncanakan sebagai titik awal badai krisis dimulai seperti wilayah Homs.

Di propinsi Homs pejabat pemerintah dikondisikan untuk berhadapan dengan warganya. Ketegangan antara pejabat pemerintah dan warga semakin meningkat ketika harga meteran air di rumah-rumah penduduk mencapai USD 6.000 dan biaya pembangunan kamar flat kecil di wilayah-wilayah miskin membutuhkan biaya suap perizinan yang mahal.

Krisis ekonomi yang diskenariokan oleh Barat cukup berhasil untuk menyulut kemarahan warga Suriah terhadap rezim Asad. Di samping itu kelompok milisi Islam radikal yang sudah dibiayai dan dipersenjatai oleh pihak luar negeri sudah siap mamainkan perannya untuk memprovokasi para pemuda menuju medan pertempuran melawan pemerintah.

Para aktivis anti Asad menyebarkan kampanye hitam dan menggemakan istilah "musim semi Arab" dan meneriakkan ajakan ganti pemimpin melalui jihad. Mulai saat itu, saluran berita-berita Arab yang terhubung dengan kepentingan Barat menayangkan aksi demo dari kelompok radikal yang anarkis dan melakukan perusakan terhadap gedung-gedung pemerintah dan fasilitas umum.

Jumlah kelompok radikal yang memancing aksi demo anarkis tidak lebih dari 8% dari penduduk Suriah. Kelompok ini sebenarnya menjadi korban isu SARA yang dihembuskan oleh propaganda media-media anti Asad. Dan bermula dari sinilah perang Suriah dimulai.

Diantara warga Suriah yang terkena dampak krisis ekonomi dan yang menuntut reformasi administrasi serta ekonomi adalah para demonstran, yang percaya bahwa demonstrasi ini ditujukan untuk "kebebasan dan martabat." Tetapi mereka dengan cepat sadar bahwa ada skenario buruk dibalik demonstrasi. Maka sebagian diantara mereka meninggalkan demo saat suasana mulai panas dan senjata demonstran mulai diarahkan kearah polisi.

Ketika krisis Suriah mulai memanas, barisan anak muda dari berbagai belahan dunia begitu mudahnya datang dan bergabung dengan ISIS atau Jabhatun Nushroh di wilayah Suriah untuk memerangi pasukan pemerintah. Bantuan bagi Jihadis yang akan bergabung dengan ISIS sudah disiapkan mulai dari tiket pesawat, uang saku, honor bulanan, pemandu di perbatasan, donator yang siap mengucurkan biaya, ribuan ulama yang memprovokasi fatwa jihad serta ratusan stasiun televisi yang menyebarkan berita perang agama di Suriah. Agitasi dan penyebaran informasi perang Suriah yang menyesatkan inilah yang mendorong anak-anak muda tertarik untuk ikut berjihad dengan iming-iming surga.

Maka wajar jika hanya dalam waktu sekejap puluhan ribu mujahidin dari berbagai negara dengan mudah masuk Suriah dan siap bertempur melawan pasukan pemerintah Asad.

Perang Suriah bertujuan untuk menghancurkan Suriah tapi para musuh Suriah tidak berhasil menguasai dan menundukkanya. Faktor-faktor yang membuat Suriah masih mampu mempertahankan diri cukup banyak, diantaranya adalah kecintaan dan kepercayaan rakyat terhadap Basyar Asad sebagai pemimpin mereka. Bahkan kecitaan masyarakat Suriah di wilayah-wilayah konflik sangat besar, karena mereka semakin tahu siapa yang mengkhianati Suriah dan siapa yang mengangkat kemulyaan dan kebanggan kepada negara. Perlawaanan rakyat dan kegigihan tentara Suriah membuat Suriah hingga hari ini masih tetap eksis.

Begitu juga dengan dukungan koalisi strategis yaitu Rusia, Iran dan Hizbollah yang tetap setia menemani Suriah dalam menghadap konspirasi global menghancurkan Suriah. Baik konspirasi militer dan konspirasi media propaganda untuk menggiring opini internasional bahwa perang Suriah adalah bagian dari perang agama dan perang sektarian Sunni Syiah.

Opini yang menyesatkan inilah yang memperkeruh krisis Suriah dan menipu kelompok radikal untuk menjadikan Suriah sebagai medan jihad hingga hari ini.

Perlahan tapi pasti, krisis Suriah akan berakhir, meski kehancuran terjadi diberbagai sektor dan lini, pemerintah Suriah sudah mampu menguasai sebagian besar wilayah Suriah. Semoga Suriah dapat segera kembali sebagai bangsa besar dan kembali menjadi pusat keilmuan Islam Aswaja yang kondusif bagi para pelajar yang akan menuntut ilmu agama di negeri Syam tersebut. 

Kita semua merindukan negeri Syam yang damai dan menjadi kiblat bagi Islam Ahlusunnah wal Jamaah di tanah air.

6 Nov. 2018
Moderation Corner
Gunung Putri Bogor.

Jumat, 29 Juni 2018

senyumu biaskan abadi




Cinta buat aku lemah
namun juga buat aku termotifasi untuk belajar berjuang demi masa depan yang lebih baik.
aku se orang yang kurang beruntung dalam hal percintaan
dimana aku mencintai seseorang tapi Dia tak peduli dengan rasa yang aku punya
 mungkin benar kata orang "tak ada yang bisa mengalahkan waktu"
se besar2nya rasa cinta seseorang suatu waktu akan lekang juga
namun itu tidak bagiku,,,,,
 bagiku,sekali aku mencintai seseorang,maka sampe kapanpun aku akan tetap mencintainya
       Rasa yang ada sangat kuat walao pun tahun demi tahun terus berganti

Selasa, 13 Maret 2018

Fitnah Terhadap GERWANi

Lapisan Dusta di Balik Legenda Kekejaman Gerwani

Yuliawati, Gilang Fauzi, Anggi Kusumadewi, CNN Indonesia
Jumat, 30/09/2016 13:37
Lapisan Dusta di Balik Legenda Kekejaman Gerwani
Massa antikomunis memberangus segala hal berbau PKI dan Gerwani pasca-G30S. (AFP Photo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sainah, seorang gadis 17 tahun, menjadi sorotan media dua bulan setelah peristiwa penculikan dan pembunuhan tujuh perwira Angkatan Darat pada 30 September 1965.

Sainah disebut-sebut sebagai anggota Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) yang melakukan Tarian Harum Bunga di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

 “Tarian Bunga Harum itu merupakan tarian perangsang jang kotor, sehingga menimbulkan kelakuan-kelakuan asusila di antara para peserta gerakan Kontrev G30S di Lubang Buaja,” bunyi petikan berita harian Kompas, Senin 13 Desember 1965.

Pers ketika itu mengutip keterangan dari Ketua Tim Pemeriksa dan Interogasi Jawa Barat, Mayor Danamiharja. Menurut Danamiharja, Sainah bergabung di Lubang Buaya atas permintaan Pelda Angkatan Udara bernama Jusuf.

Sainah disebut dijanjikan honorarium Rp100 ribu. Ia bersama teman-teman perempuan lainnya ditugaskan menari telanjang bulat setiap hari. Tarian itu dikenal dengan nama Tari Harum Bunga.

“Kalau tarian serupa ini diadakan, maka berbondong-bondonglah 400 orang laki-laki sebagai ‘penonton’. Maka timbullah ‘pergaulan bebas’, di mana tiap wanita diharuskan melajani tiga sampai empat orang laki-laki.”

Tarian Bunga Harum itu semacam puncak propaganda yang disebarkan secara resmi oleh aparat ketika itu. Kabar itu berembus cepat, setelah sebelumnya Gerwani juga disebut menyiksa tujuh perwira AD –menusuk-nusuk mereka dengan pisau dan menyileti alat vital para korban.

Harian Kompas melaporkan tentang Tarian Bunga Harum yang disebut dilakukan oleh perempuan Gerwani. (Dok. Istimewa)
Sejumlah perempuan dari Gerwani, menurut penelitian profesor dan antropolog Universitas Amsterdam Saskia Eleonora Wieringa, memang berada di Lubang Buaya menjelang aksi dari kelompok yang menamakan diri Gerakan 30 September.

Namun, Gerwani sebagai organisasi tak pernah terbukti terlibat dalam aksi penyiksaan dan pembunuhan para perwira AD.

Latihan Ganyang Malaysia

Tanggal 30 September 1965, Suharti Suwarto, seorang anggota Gerwani berpaham komunis garis keras, datang ke kantor pusat Gerwani. Dia mengatakan, perlu sejumlah perempuan untuk latihan Dwi Komando Rakyat (Dwikora) di Lubang Buaya.

Dwikora ialah bagian dari kebijakan konfrontasi Malaysia oleh pemerintah Sukarno. Saat itu Presiden Sukarno menentang niat Federasi Malaya untuk menggabungkan Brunei, Sabah, dan Sarawak karena menganggapnya sebagai boneka Inggris.

Sejak Juli 1965, Lubang Buaya menjadi lokasi latihan Ganyang Malaysia bagi sukarelawan Dwikora, mulai anggota PKI, Pemuda Rakyat, Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI), Buruh Tani Indonesia, sampai Gerwani.

Namun pada 30 September itu, para pengurus Gerwani di kantor pusat heran dengan permintaan Suharti untuk menyediakan tenaga untuk latihan Dwikora.

"Menurut mereka, hal itu belum pernah dibahas dalam rapat. Meski demikian Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat Gerwani, Sulami, menyanggupi permintaan Suharti," kata Saskia seperti tertulis dalam buku Penghancuran Gerakan Perempuan: Politik Seksual di Indonesia Pascakejatuhan PKI.

Sulami pun menjemput empat anggota Gerwani dan mengirim mereka ke Lubang Buaya.

Namun sehari sesudah mengirim sukarelawan ke Lubang Buaya, 1 Oktober 1965, Sulami kaget mendengar kabar tentang upaya kudeta yang dilakukan G30S.
Salah satu diorama di Museum Pengkhianatan PKI yang memperlihatkan peristiwa saat jasad jenderal Angkatan Darat dimasukkan ke dalam sumur di Lubang Buaya. (CNN Indonesia/Gilang Fauzi)
Para gadis Gerwani yang datang dari Lubang Buaya, tiba di kantor dan kebingungan mendengar cerita pembunuhan para jenderal AD.

Seorang sukarelawan bernama Siti Arifah, kepada Saskia pada Februari 1983, menceritakan peristiwa yang ia lihat di Lubang Buaya.

“Saya menyaksikan para serdadu membunuh beberapa orang jenderal, kemudian saya lari pulang. Saya ditangkap pada jam sembilan pagi, lalu ditahan di penjara selama dua minggu. Saya diinterogasi dan dicambuki. Mereka memaksa kami telanjang bulat dan menari-nari di depan mereka,” kata Siti seperti dituturkan dalam buku karya Saskia.

Setelah peristiwa itu, beredarlah berbagai dongeng tentang kekejaman dan aksi tak senonoh yang dilakukan Gerwani. Para perempuan Gerwani diterpa isu melakukan tarian telanjang dan menyileti kemaluan para perwira.

Desas-desus itu disusul dengan aksi aparat menanggapi anggota Gerwani hingga ke pelosok daerah. Mereka yang melarikan diri, hidup dalam buronan. Banyak yang akhirnya tertangkap dan dipenjara.

Para tahanan politik perempuan itu lantas menghadapi penyiksaan dan pemerkosaan.

Sejumlah lokasi penyiksaan yang terkenal antara lain Penjara Bukit Duri di Jakarta Selatan, dan bekas sekolah Tionghoa di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, yang kemudian dikenal dengan sebutan “rumah setan.”

Pelacur

Saat itu terdapat tiga perempuan di Lubang Buaya yang selalu mendapat pemberitaan di media, yakni Sainah, Emy, dan Atikah Djamilah. Para perempuan itu, menurut penghuni penjara Bukit Duri, dipaksa mengaku melakukan berbagai kekejaman di Lubang Buaya.

Emy misalnya, ialah pelacur yang disiksa untuk mengaku sebagai anggota Gerwani. Dia masuk ke penjara Bukit Duri dan bergabung dengan tahanan politik pada 1967.

“Dia buta huruf, dan diminta memberikan cap jempol dari berita acara pemeriksaan yang tak diketahui isinya,” kata Sri Sulistyawati, mantan tahanan politik Bukit Duri.

Isi surat pernyataan itu memberitakan bahwa dia adalah Ketua Gerwani Jakarta dan ambil bagian dalam penyiksaan kelamin pada jenderal di Lubang Buaya.

Padahal, kata Sri, Emy merupakan pelacur yang biasa berdiam di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Emy akhirnya dilepaskan pada 1979.

“Selama di penjara, para anggota Gerwani mengajari Emy baca tulis dan menjelaskan kepadanya apa dan bagaimana Gerwani itu,” kata Sudjinah, salah satu pengurus DPP Gerwani, dalam buku Saskia.

Sudjinah yang menghadapi sidang pengadilan atas tuduhan subversif pernah mengajukan kisah Emy kepada hakim. Dia juga bercerita tentang para perempuan mengaku Gerwani yang membuat kesaksian setelah mendapat siksaan kejam.

Namun, semua yang dikatakan Sudjinah tak diindahkan.

Selain Emy, Jamilah juga dipublikasikan sebagai anggota Gerwani yang terlibat memutilasi para jenderal.

Jamilah dikenal sebagai Srikandi Lubang Buaya. Pengakuannya bahwa dia memutilasi alat vital para perwira AD ditulis beberapa media, antara lain Angkatan Bersenjata dan Sinar Harapan yang terbit pada 5 dan 6 November 1965.

Dalam laporan itu, Jamilah mengatakan melakukan perbuatan itu atas perintah pimpinan Gerwani berinisial S dan Sas.

Sejak muncul berita-berita itu, demonstran mahasiswa ramai berteriak “Gerwani Cabo,” “Gantung Gerwani,” dan “Ganyang Gerwani.”
Salah satu surat kabar memberitakan aksi demonstrasi anti-PKI dan Gerwani pasca-G30S. (Dok. Istimewa)
Pada 2011, Gramedia menerbitkan buku berjudul Aku Bukan Jamilah dengan kata pengantar dari Koesalah Toer, adik kandung Pramoedya Toer. Buku itu berisi pengakuan Jemilah,  yang  namanya selama itu disebut sebagai Jamilah.

Jemilah adalah gadis kampung asal Pacitan, Jawa Timur. Ia bercerita, baru saja menikah dengan pria bernama Haryanto dan tinggal di Jakarta sejak 1965. Suami Jemilah adalah aktivis SOBSI.

Baru beberapa bulan Jemilah menikah, meletus peristiwa G30S. Jemilah pun berencana pulang kampung.

Namun di tengah perjalanan menuju terminal bus, kendaraan yang ditumpanginya dicegat tentara. Ketika itu tentara sedang mencari seseorang bernama Atikah Jamilah.

Atikah Jamilah itulah yang menurut militer mencungkil mata para jenderal.

Jemilah lalu dibawa ke kamp dan diinterogasi. Lewat berbagai penyiksaan, dia terpaksa mengaku sebagai Atikah Jamilah.

Setelah itu berbagai media menyantap rekayasa informasi atas nama Jamilah.

Lihat Focus: Gerwani di Pusaran Misteri 1965 

Sukarno Geram, Soeharto Mendongeng

Bertebarannya kabar tidak masuk akal mengenai perbuatan asusila dan kekejian yang dituduhkan kepada aktivis Gerwani, membuat Presiden Sukarno geram.

Dia berupaya meredam gejolak fitnah lewat siaran radio. “Adakah rakyatku sudah begitu bodohnya dan percaya tentang kabar omong-kosong yang menyatakan beberapa ratus wanita telah memotong buah zakar para jenderal dengan sebuah pisau silet?”

Namun, pernyataan Sukarno itu tak ada hasilnya. Pun meski dia berusaha membendung gelombang kekerasan dengan mengumumkan hasil autopsi para jenderal.

Hanya satu media yang memuat hasil autopsi itu: Sinar Harapan pada 13 Desember 1965.

Hasil visum et repertum oleh Tim Autopsi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto atas jenazah tujuh perwira menunjukkan mereka tewas karena tertembak. Visum menyatakan tak ada luka sayatan pada kelamin para korban.

Prof. Dr. Arif Budianto, ahli forensik Universitas Indonesia yang tergabung dalam tim autopsi, membantah sejumlah laporan soal penyiletan alat vital yang diberitakan oleh Berita Yudha dan Angkatan Bersenjata, dua harian di bawah militer.

“Kami periksa penis-penis para korban dengan teliti. Jangankan terpotong, bahkan luka iris saja sama sekali tidak ada. Kami periksa benar itu, dan saya berani berkata itu benar. Itu faktanya,” kata Arif kepada Majalah D&R edisi 3 Oktober 1998 seperti dikutip dari buku Siapa Dalang G30S?

“Soal mata yang dicongkel, memang kondisi mayat ada yag bola matanya copot, tapi itu karena sudah lebih dari tiga hari terendam, bukan karena dicongkel paksa. Saya sampai periksa dengan saksama tepi mata dan tulang-tulang sekitar kelopak mata, apakah ada tulang yang tergores. Ternyata tidak ditemukan,” ujar Arif.

Pemberitaan media-media kala itu, menurut Arif, membuat tim autopsi ketakutan karena mereka tak menemukan fakta yang sama.

Hasil autopsi tak berpengaruh apapun.

Pada saat bersamaan, Jenderal Soeharto berpidato seolah berita bohong atas Gerwani adalah kebenaran. Ia, di hadapan 30 ribu orang perempuan, memberikan peringatan tentang pentingnya meluruskan moral kaum perempuan.

“Mereka telah meninggalkan kepribadian kita, karena mereka telah merusak kepribadian kaum wanita Indonesia. Wanita sebagai ibu memiliki peranan khusus dalam mendidik anak-anak. Generasi muda kita harus diselamatkan agar tidak terjerumus ke dalam kerusakan moral kaum kontrarevolusioner,” kata Soeharto seperti dikutip dari Berita Yudha, 9 November 1965.
[Gambas:Video CNN]

Gencarnya pemberitaan fitnah soal Gerwani menimbulkan ketakutan sekaligus kemarahan di tengah masyarakat.

“Rakyat secara psikologis dipersiapkan untuk melakukan pembunuhan terhadap para tetangganya atau siapapun yang ditengarai anggota PKI atau ormasnya,” kata Saskia.

Akibat kemarahan yang dibentuk rangkaian kabar bohong itu, sekitar setengah hingga satu juta orang mati terbunuh di seantero Indonesia.

Sementara jumlah tahanan politik mencapai lebih dari 20 ribu orang, dengan hanya 800 di antaranya yang menjalani persidangan.

Sukarno yang dianggap tak mampu melindungi massanya kehilangan separuh pengaruh, dan kehancuran PKI dan ormasnya melapangkan jalan Soeharto menuju kekuasaan.

Rezim baru berdiri di atas darah dan dusta.(yul/agk)

Senin, 12 Maret 2018

Fakta Tentang Gerwani(Gerakan Wanita Indonesia)

25 Fakta Tentang Gerwani
Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) hampir semuanya berbau fitnah. Kehadiran sejumlah anggota Gerwani di Lubang Buaya, Jakarta, pada malam 1 Oktober 1965, dikaitkan dengan keterlibatannya dalam peristiwa G30S 1965.

Sejak itu, kampanye fitnah tentang Gerwani mengalir deras.Gerwani difitnah menyilet kemaluan para Jenderal dan mencungkil matanya. Tak hanya itu, kehadiran Gerwani di Lubang buaya juga dikaitkan dengan pesta seks bebas dan tarian seksual “Harum Bunga”.
Propaganda fitnah itu awalnya dilancarkan oleh koran-koran milik Angkatan Bersenjata. Propaganda itu kemudian dipahatkan melalui diorama di museum Lubang Buaya. Lalu, sejak tahun 1980-an, fitnah itu dikemas melalui film Pengkhianatan G30S/PKI. Cerita fitnah itu juga diawetkan melalui penulisan buku-buku sejarah versi Orba.
Kini, setelah Orba runtuh, kebenaran perlahana-lahan terkuak. Berbagai kesaksian dan penelitian sejarah membuktikan kebohongan berbagai fitnah murahan Orba tersebut. Sebaliknya, berkat penggalian sejarah yang dilakukan oleh sejumlah peneliti dan sejarawan, berbagai dokumen justru memperlihatkan peranan besar Gerwani dalam perjuangan bangsa Indonesia dan pembebasan perempuan.
Berikut ini 30 fakta tentang Gerwani yang kami himpun dari berbagai kesaksian dan dokumen yang sudah terpublikasi luas, baik melalui penerbitan buku-buku, jurnal, maupun internet.
  1. Sebagian besar pendiri Gerakan Wanita Sedar (Gerwis), yang kelak berganti nama menjadi Gerwani, adalah perempuan-perempuan revolusioner yang pernah terlibat dalam perjuangan melawan kolonialisme dan revolusi bersenjata pasca Proklamasi 17 Agustus 1945. Pemimpin terkemuka Gerwis, yakni SK Trimurti, sudah terlibat dalam pergerakan anti-kolonial bersama Bung Karno sejak tahun 1930-an. Pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, ia ditunjuk sebagai Menteri Perburuhan pertama dalam sejarah Republik; Tokoh pendiri lainnya, Salawati Daud, adalah walikota Makassar yang pertama di bawah pemerintahan RI sekaligus Walikota perempuan pertama di Indonesia. Ia aktif di pergerakan anti-kolonial sejak tahun 1930an. Tak hanya mengorganisir perlawanan, Salawati Daud turut bergerilya dan mengangkat senjata melawan Belanda; Tokoh Gerwani yang lain, seperti Soedjinah, Umi Sardjono, Soelami, dan lain-lain, juga tercatat ikut memanggul senjata membela kemerdekaan Republik Indonesia pasca Proklamasi 17 Agustus 1945.
  2. Gerwis, yang berdiri tanggal 4 Juni 1950, aktif dalam kampanye dan aksi-aksi menuntut pembatalan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB), menentang kembalinya modal asing, dan mengutuk peristiwa reaksioner peristiwa 17 Oktober 1952 (upaya sejumlah perwira AD mengkudeta Bung Karno dan membubarkan parlemen).
  3. Pada tahun 1952, Gerwis aktif dalam memperjuangkan hak-hak kaum tani, seperti di Semarang, Kendal, Tanjung Morawa (Sumut), Brastagi (Sumut), dan lain-lain.
  4. Pada tahun 1955, Gerwani (Cat: Gerwis berganti nama menjadi Gerwani di kongres II tahun 1954) aktif memperjuangkan Undang-Undang Perkawinan yang demokratis. Di DPR, Ketua Umum Gerwani Umi Sardjono menegaskan bahwa perjuangan mengesahkan UU perkawinan harus dipandang sebagai perjuangan melengkapi revolusi nasional.
  5. Pada tahun itu juga Gerwani mengadvokasi seorang perempuan bernama Maisuri, yang dipenjara karena menolak kawin paksa dan memilih lari dengan pacarnya. Gerwani juga mengecam dan mengusut tuntas kasus pembunuhan Attamini, seorang perempuan dari keluarga miskin di Malang, oleh seorang pedagang kaya keturunan Arab.
  6. Gerwani paling keras menentang poligami, perkawinan anak-anak, dan pelecehan terhadap perempuan. Bagi Gerwani, pengertian kemerdekaan nasional sepenuhnya meliputi juga penghapusan terhadap poligami, kawin paksa, pelacuran dan beban kerja ganda.
  7.  Pada tahun 1957, Gerwani mendukung aktif perjuangan bangsa Indonesia untuk mengusir kolonialisme Belanda di Irian Barat. Gerwani bahkan mengirimkan anggotanya untuk menjadi sukarelawati untuk pembebasan Irian Barat. Tak hanya itu, Gerwani memobilisasi 15.000 wanita ke Istana Negara, saat peringatan Hari Perempuan Sedunia, 1 Maret 1961, untuk menentang pembentukan negara boneka Papua oleh kolonialis Belanda.
  8. Pada tahun 1957, Gerwani aktif mendukung gerakan buruh untuk menasionalisasi perusahaan asing, terutama perusahaan milik Belanda. Langkah ini sekaligus upaya pemerintahan Bung Karno untuk melikuidasi sisa-sisa ekonomi kolonial. Dalam kampanye nasionalisasi terhadap perusahaan minyak Caltex, Gerwani dan SOBSI menggalang pembantu rumah tangga untuk memboikot majikan mereka. Aksi itu meluas ke restoran dan toko-toko untuk menolak melayani orang asing.
  9. Pada tahun 1960-an, Gerwani berkampanye untuk ketersediaan pangan dan sandang bagi rakyat. Tak hanya itu, gerwani rajin melakukan aksi demonstrasi untuk menentang kenaikan harga bahan pokok. Salah satu demonstrasi besar yang digalang Gerwani untuk menolak kenaikan harga terjadi pada tahun 1960. Bung Karno merespon aksi tersebut dan berjanji menurunkan harga dalam tiga tahun.
  10. Di desa-desa, anggota Gerwani giat bekerjasama dengan Barisan Tani Indonesia (BTI) untuk membela dan memperjuangkan hak-hak kaum tani, seperti hak atas tanah, pembagian hasil panen yang adil, dan lain-lain. Gerwani juga menggelar kursus dan pelatihan bagi perempuan tani di desa-desa. Gerwani juga aktif memperjuangkan dilaksanakannya UU Pokok Agraria (UUPA) 1960 dan UU Perjanjian Bagi Hasil (PBH).
  11.  Gerwani aktif memperjuangkan hak-hak buruh perempuan. Pada tahun 1950-an, Gerwani berhasil mendesak Kongres Wanita Indonesia (Kowani) untuk mengadopsi piagam hak-hak perempuan, yang di dalamnya ada bab khusus tentang hak buruh perempuan, seperti hak yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam memasuki semua pekerjaan dan promosi jabatan, kesetaraan upah, dan penghapusan segala bentuk diskriminasi di tempat kerja. Gerwani dan SOBSI juga kerap menggelar aksi bersama menuntut upah yang sama, cuti menstruasi dan hamil, hak perempuan mendapat promosi dan perlakuan yang sama di tempat kerja.
  12.  Pada tahun 1962, Gerwani mendukung politik Bung Karno untuk mengganyang negara boneka bentukan Inggris di Malaya, yakni federasi Malaysia. Tak hanya berkampanye dan menggelar aksi demonstrasi, Gerwani juga menyetorkan anggotanya untuk menjadi sukarelawati dan dipersiapkan untuk dikirim dalam operasi Trikora.
  13.  Gerwani aktif menentang pemberontakan PRRI/Permesta, yang dibelakangnya adalah kepentingan imperialisme AS. Bagi Gerwani, meneruskan revolusi berarti melawan PRRI/Permesta.
  14.  Pada tahun 1960, Gerwani aktif mendukung kampanye pemberantasan Buta Huruf (PBH) yang diserukan oleh Bung Karno. Untuk keperluan itu, Gerwani mendirikan banyak sekali tempat-tempat belajar dan menggelar kursus-kursus PBH.
  15.  Gerwani aktif dalam memperjuangkan hak-hak anak-anak. Gerwani, misalnya, mendirikan fasilitas pengasuhan untuk anak-anak. Salah satunya adalah tempat penitipan anak. Pada pertengahan 1960, Gerwani punya 1.500 balai penitipan anak semacam itu. Pada tahun 1963, Gerwani resmi mendirikan Yayasan Taman Kanak-Kanank (TK) Melati, yang pengurusnya bekerja penuh mengurus penitipan anak. Pada tahun 1960, Gerwani juga merumuskan “panca-cinta” sebagai pedoman pendidikan anak-anak, yaitu cinta tanah air, cinta orangtua dan kemanusiaan, cinta kebenaran dan keadilan, cinta persahabatan dan perdamaian, dan cinta alam sekitar.
  16.  Gerwani aktif berkampanye untuk pemberantasan korupsi hingga ke akar-akarnya. Gerwani menuding korupsi sebagai salah satu biang kerok kenaikan harga-harga. Beberapa aksi demonstrasi yang digalang Gerwani berisi tuntutan penghapusan korupsi dan retoolingaparatur negara.
  17.  Gerwani aktif menentang pelacuran. Bagi Gerwani, pelacuran bukan kesalahan perempuan, kondisi sosial dan ekonomi-lah yang memaksa mereka menjadi pelacur. Gerwani yakin, pelacuran akan lenyap di Indonesia apabila sosialisme sudah dipraktekkan.
  18. Gerwani juga aktif menentang pornografi dan memboikot film-film yang merendahkan martabat perempuan. Pada tahun 1950-an, Gerwani aktif berkampanye menentang film-film yang mempromosikan kebudayaan imperialis, terutama film-film Amerika Serikat (AS). Salah satu film yang diprotes berjudul Rock ‘n Roll, yang dianggap bisa meracuni pikiran anak-anak muda. Film lain yang diprotes semisal Rock Around the Clock (1956) dan Don’t Knock the Rock. Selanjutnya, dalam kerangka melawan kebudayaan imperialis, Gerwani mendukung berdirinya Lembaga Film Rakyat.
  19.  Hingga Januari 1964, Gerwani mengklaim punya anggota sebanyak 1.750.000 orang. Dan mereka yakin, pada akhir 1965 bisa melipatkan gandakan anggota menjadi 3 juta orang. Tak hanya itu, cabang-cabang Gerwani juga berdiri di hampir semua daerah.
  20.  Gerwani aktif dalam kampanye dan menggelar aksi-aksi menentang imperialisme, seperti aksi menentang aksi imperialisme Belanda saat kampanye Trikora, lalu aksi menentang kolonialisme Inggris melalui kampaye Dwikora, menuntut nasionalisasi perusahaan milik negara-negara imperialis, dan mengecam keterlibatan imperialisme AS dalam pemberontakan PRRI/Permesta.
  21.  Gerwani memiliki majalah bulanan bernama Api Kartini, yang mengulas banyak persoalan: dari pergerakan perempuan, situasi ekonomi-politik nasional, budaya, masalah-masalah perempuan, resep masakan, jahit-menjahit, dan lain-lain. Anggota redaksinya terdiri dari: Maasje Siwi S, S Sijah, Darmini, Parjani Pradono, SK Trimurti. Turut membantu redaksi, antara lain: Rukiah Kertapati, Sugiarti Siswadi, Mr Trees Sunio, Sulami, Rukmi B Resobowo, Siti Suratih, Sulistyowarni, Sutarni, Sudjinah, dan Sarini.
  22.  Gerwani aktif berkampanye tentang perlunya gerakan politik perempuan dan mendorong perempuan masuk ke gelanggang politik. Gerwani berharap lebih banyak wanita yang menjadi anggota DPR dan DPRD, kepala desa, Bupati, Gubernur, Menteri, dan lain-lain. Pada pemilu 1955, sejumlah pimpinan Gerwani masuk daftar calon anggota DPR melalui PKI, seperti Salawati Daud, Suharti Suwarto, Ny. Mudigdo, Suwardiningsih, Maemunah, dan Umi Sardjono.
  23.  Gerwani aktif dalam Gerakan Perempuan Internasional, khususnya melalui Gerakan Wanita Demokratis Sedunia (GWDS). Melalui GWDS, Gerwani berkampanye tentang penghentian perlombaan persenjataan, pelarangan percobaan senjata atom, mempromosikan perdamaian dunia dan menentang perang, mendukung Konferensi Asia Afrika, penghapusan apartheid, penghapuasan diskriminasi rasial dan fasisme, dan mengecam agresi imperialis di berbagai negara seperti Vietnam, Laos, Kamboja, dan lain-lain.
  24.  Gerwani mendukung konsep Bung Karno mengenai Demokrasi Terpimpin, Manipol (Manifesto Politik) dan Dekrit Presiden Soekarno untuk kembali ke UUD 1945.
  25. Gerwani merupakan pendukung setia Bung Karno. Gerwani juga mati-matian membela politik Bung Karno yang anti-imperialis dan anti-kolonialis, tidak hanya dalam kata-kata dan statemen politik, tetapi dalam aksi dan tindakan politik. Misalnya, Gerwani menyetorkan kadernya sebagai sukarelawati dalam proses perjuangan pembebasan Irian Barat dan menggagalkan pembentukan negara Boneka Inggris di Malaya. Tak hanya itu, pasca peristiwa G30S 1965, ketika kekuasaan Bung Karno sudah di ujung tanduk, sejumlah aktivis Gerwani di persembunyian menerbitkan  buletin bernama PKPS (Pendukung Komando Presiden Soekarno) untuk menggalang massa mempertahankan Bung Karno

Minggu, 24 September 2017

cerita seputar G30 S PKI

Reporter: Petrik Matanasi
30 September 2016 dibaca normal 3 menit
Sukarno
Ahmad Yani
Abdul Haris Nasution
timeter: 33
INTI BERITA
   6282 Shares
Ahmad Yani dan jenderal lain diculik anggota Cakrabirawa yang sebelumnya adalah anggota pasukan Banteng Raider dari Jawa Tengah, yang cikal-bakalnya dibentuk oleh Yani sendiri. Letkol Untung sang pemimpin penculikan adalah mantan komandan raider itu juga.
Pada apel malam 30 September 1965 itu, Letnan Satu Dul Arif hanya bisa memperoleh 60 anggota Cakra saja untuk dilibatkan dalam gerakan yang dipimpin oleh Letkol Untung. Kesemuanya berasal dari Batalyon 454 Banteng Raider, yang merupakan pasukan raider di wilayah KODAM Diponegoro. Pasukan ini pernah dikomandani Untung saat operasi pembebasan Irian Barat. 
Pasukan itu kemudian dimasukkan ke dalam Resimen Cakrabirawa, pengawal Presiden Soekarno, sebagai Batalyon Kawal Kehormatan II Cakrabirawa, di mana Untung memimpin lagi pasukan ini. 
Ke-60 Cakra itu dilibatkan dalam pasukan Pasopati yang dipimpin oleh Dul Arif. Selain ke-60 Cakra, terdapat juga pasukan dari Brigif 1 KODAM Jaya yang dipimpin Kolonel Latief. Pasukan Pasopati bertugas menculik para jenderal Angkatan Darat. Dari tujuh jenderal sasaran, pasukan ini hanya mendapatkan enam, yakni Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal Soeprapto, Mayor Jenderal MT Haryono, Mayor Jenderal S Parman, Brigadir Jenderal Soetoyo Siswomihardjo, dan Brigadir Jenderal DI Pandjaitan. 
Mereka gagal mendapatkan Nasution dan hanya membawa ajudannya yang masih muda dan mirip Nasution. Semua dibawa ke Lubang Buaya, Cililitan, hidup atau mati. Ahmad Yani dan Pandjaitan termasuk yang tak bernyawa ketika sudah di Lubang Buaya. 
Di antara ke-60 Cakra itu, ada prajurit bernama Bungkus. Seperti Dul Arif dan Pembantu Letnan Dua Djaharup, Bungkus berasal dari daerah Tapal Kuda di Jawa Timur yang kental budaya Maduranya. Bungkus awalnya adalah pejuang dalam pasukan Andjing Laut di Jawa Timur. Setelah 1949, Bungkus pernah dikirim melawan Republik Maluku Selatan di Buru. Belakangan, pasukannya dimutasi ke Jawa Tengah, kemudian pasukannya menjadi pasukan pemukul andalan Banteng Raider. 
Di sinilah letak ironinya: Ahmad Yani yang diculik sebagian anggota Cakra itu adalah pendiri pasukan Banteng Raider, kesatuan asal ke-60 Cakra tersebut. Yani membentuk pasukan itu di Jawa Tengah ketika hendak mengatasi pemberontakan DI/TII Amir Fattah. Pasukan itu diberi keterampilan khusus antigerilya. 
Pasukan ini dibentuk setelah Yani menjalani latihan di Magelang dan sebelum ia diterjunkan melawan DI/TII. Selanjutnya, pasukan ini berkembang menjadi hingga 2 batalyon. Salah satunya kemudian menjadi Batalyon 454 di Srondol. Pasukan ini diberi kualifikasi sebagai pasukan penerjun. Ketika Untung menjadi Komandan Batalyon 454, batalyon ini dikirim ke operasi pembebasan Irian Barat, di mana Untung sebagai komandan mendapat Bintang Sakti.
Sebelum Untung, Ali Ebram yang dianggap terlibat pengetikan Supersemar pernah juga jadi Komandan Batalyon 454, pada 1961-1963. Begitu pula Letnan Kolonel Sugiyono, korban 1965 di Kentungan. Ia pernah memimpin batalyon ini dari 1954 hingga 1957. Ia dianggap komandan kedua setelah Kapten Hardoyo. Yasir Hadibroto, orang yang terlibat dalam kematian Ketua CC PKI, Dipa Nusantara Aidit, juga pernah jadi komandan keempat, 1959-1960.
Setelah G30S, Mayor Rudini yang pernah jadi Menteri Dalam Negeri pernah juga memimpin batalyon ini. Juga perwira bernama Sahirman, sejak 1960 hingga 1961. Kala menjabat, pangkatnya mayor. Dalam sejarah Jawa Tengah, Sahirman disebut sebagai  nama Komandan  G30S cabang Jawa Tengah. Pasukan ini belakangan berubah menjadi Batalyon 401 lalu berubah menjadi 400. Namun ia tetaplah pasukan pemukul reaksi cepat.
Untung Yang Buntung
“Kami jumpai kawan-kawan kelompok pimpinan militer pada malam sebelum aksi dimulai, dalam keadaan sangat letih disebabkan kurang tidur. Misalnya: kawan-kawan Untung tiga hari berturut-turut mengikuti rapat-rapat Bung Karno di Senayan dalam tugas pengamanan,” tulis Soepardjo dalam tulisannya soal kegagalan G30S, seperti dilampirkan John Roosa dalam Dalih Pembunuhan Massal (2008). Koordinasi gerakan terhadap yang mereka sebut Dewan Jenderal pun kacau. Bahkan ada perwira-perwira yang semula ikut dalam rapat-rapat sebelum gerakan mulai mengundurkan diri.
Setelah 1 Oktober 1965, dan gerakannya berantakan, Untung lebih banyak diam. Di rumah Anis Sujatno, Sersan AURI yang terjebak G30S dalam kesaksiannya di persidangan Untung, Untung hanya berdiam di ruang makan dari siang hingga sore. Jelang senja, sekitar pukul 05.30, Untung akhirnya bicara pada Anis, hendak meminjam pakaian sipil. Untung akhirnya menghilang dan muncul di Tegal pada 11 Oktober 1965. Dia hendak menuju Komando G30S di Jawa Tengah.
Seandainya bersikap tenang dan tidak lompat dari bis setelah melihat tentara, Untung barangkali tidak akan bernasib apes. Sekali lagi, setelah di Lubang Buaya, Untung sial lagi. Orang-orang yang melihatnya melompat mengira dia copet yang habis mencopet di bus tersebut. Sialnya Untung salah lompat. Dia menerjang tiang listrik. Setelahnya dikeroyok hingga babak belur.
Setelah dipermak massa hingga babak belur, Untung bukannya ditangkap polisi kombatan macam Brimob atau Polisi Militer. Untung digiring Pertahanan Sipil (Hansip). Penerima Bintang Sakti, atas jasanya dalam perebutan Irian Barat itu, tidak gagah lagi, meski dirinya berusaha bersikap layaknya seorang perwira.
”Letkol Untung, pimpinan Dewan Revolusi, tetap memperlihatkan gengsinya sebagai perwira, meskipun pakaiannya sudah lusuh dan hanya mengenakan sendal jepit. Ketika ditanya interogator tentang jabatan apa nanti di pemerintahan yang bakal dia dapat jika PKI menang, Untung mengatakan dengan sikap tegas bahwa pertanyaan interogator itu tidak relevan. karena itu ia tidak mau menjawab. Padahal di ruangan itu sebuah aula, penuh dengan tahanan PKI yang sedang diperiksa sambil dipukuli dan dibentak-bentak. 'Suaranya hiruk pikuk,' jawabnya sambil senyum," Misbach Yusa Biran menulis tentang Untung dalam Kenang-kenangan Orang Bandel (2009).
Untung akhirnya diadili dan dihadiahi vonis mati pada 6 Maret 1966. Letnan Jenderal Soeharto selaku Menteri/Panglima Angkatan Darat membubuhkan tandatangan surat eksekusi esok harinya, pada 7 Maret 1966. Untung mencoba meminta grasi kepada Presiden Soekarno yang mulai ompong kekuasaannya pada April 1966, dan permohonan itu ditolak oleh Mahkamah Agung. Padahal Untung meyakini Soeharto akan menolongnya. Kematian pun menyapa Untung alias Kusman yang bernasib buntung.

cerita seputar G30 S PKI

Reporter: Petrik Matanasi
30 September 2016 dibaca normal 3 menit
Sukarno
Ahmad Yani
Abdul Haris Nasution
timeter: 33
INTI BERITA
   6282 Shares
Ahmad Yani dan jenderal lain diculik anggota Cakrabirawa yang sebelumnya adalah anggota pasukan Banteng Raider dari Jawa Tengah, yang cikal-bakalnya dibentuk oleh Yani sendiri. Letkol Untung sang pemimpin penculikan adalah mantan komandan raider itu juga.
Pada apel malam 30 September 1965 itu, Letnan Satu Dul Arif hanya bisa memperoleh 60 anggota Cakra saja untuk dilibatkan dalam gerakan yang dipimpin oleh Letkol Untung. Kesemuanya berasal dari Batalyon 454 Banteng Raider, yang merupakan pasukan raider di wilayah KODAM Diponegoro. Pasukan ini pernah dikomandani Untung saat operasi pembebasan Irian Barat. 
Pasukan itu kemudian dimasukkan ke dalam Resimen Cakrabirawa, pengawal Presiden Soekarno, sebagai Batalyon Kawal Kehormatan II Cakrabirawa, di mana Untung memimpin lagi pasukan ini. 
Ke-60 Cakra itu dilibatkan dalam pasukan Pasopati yang dipimpin oleh Dul Arif. Selain ke-60 Cakra, terdapat juga pasukan dari Brigif 1 KODAM Jaya yang dipimpin Kolonel Latief. Pasukan Pasopati bertugas menculik para jenderal Angkatan Darat. Dari tujuh jenderal sasaran, pasukan ini hanya mendapatkan enam, yakni Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal Soeprapto, Mayor Jenderal MT Haryono, Mayor Jenderal S Parman, Brigadir Jenderal Soetoyo Siswomihardjo, dan Brigadir Jenderal DI Pandjaitan. 
Mereka gagal mendapatkan Nasution dan hanya membawa ajudannya yang masih muda dan mirip Nasution. Semua dibawa ke Lubang Buaya, Cililitan, hidup atau mati. Ahmad Yani dan Pandjaitan termasuk yang tak bernyawa ketika sudah di Lubang Buaya. 
Di antara ke-60 Cakra itu, ada prajurit bernama Bungkus. Seperti Dul Arif dan Pembantu Letnan Dua Djaharup, Bungkus berasal dari daerah Tapal Kuda di Jawa Timur yang kental budaya Maduranya. Bungkus awalnya adalah pejuang dalam pasukan Andjing Laut di Jawa Timur. Setelah 1949, Bungkus pernah dikirim melawan Republik Maluku Selatan di Buru. Belakangan, pasukannya dimutasi ke Jawa Tengah, kemudian pasukannya menjadi pasukan pemukul andalan Banteng Raider. 
Di sinilah letak ironinya: Ahmad Yani yang diculik sebagian anggota Cakra itu adalah pendiri pasukan Banteng Raider, kesatuan asal ke-60 Cakra tersebut. Yani membentuk pasukan itu di Jawa Tengah ketika hendak mengatasi pemberontakan DI/TII Amir Fattah. Pasukan itu diberi keterampilan khusus antigerilya. 
Pasukan ini dibentuk setelah Yani menjalani latihan di Magelang dan sebelum ia diterjunkan melawan DI/TII. Selanjutnya, pasukan ini berkembang menjadi hingga 2 batalyon. Salah satunya kemudian menjadi Batalyon 454 di Srondol. Pasukan ini diberi kualifikasi sebagai pasukan penerjun. Ketika Untung menjadi Komandan Batalyon 454, batalyon ini dikirim ke operasi pembebasan Irian Barat, di mana Untung sebagai komandan mendapat Bintang Sakti.
Sebelum Untung, Ali Ebram yang dianggap terlibat pengetikan Supersemar pernah juga jadi Komandan Batalyon 454, pada 1961-1963. Begitu pula Letnan Kolonel Sugiyono, korban 1965 di Kentungan. Ia pernah memimpin batalyon ini dari 1954 hingga 1957. Ia dianggap komandan kedua setelah Kapten Hardoyo. Yasir Hadibroto, orang yang terlibat dalam kematian Ketua CC PKI, Dipa Nusantara Aidit, juga pernah jadi komandan keempat, 1959-1960.
Setelah G30S, Mayor Rudini yang pernah jadi Menteri Dalam Negeri pernah juga memimpin batalyon ini. Juga perwira bernama Sahirman, sejak 1960 hingga 1961. Kala menjabat, pangkatnya mayor. Dalam sejarah Jawa Tengah, Sahirman disebut sebagai  nama Komandan  G30S cabang Jawa Tengah. Pasukan ini belakangan berubah menjadi Batalyon 401 lalu berubah menjadi 400. Namun ia tetaplah pasukan pemukul reaksi cepat.
Untung Yang Buntung
“Kami jumpai kawan-kawan kelompok pimpinan militer pada malam sebelum aksi dimulai, dalam keadaan sangat letih disebabkan kurang tidur. Misalnya: kawan-kawan Untung tiga hari berturut-turut mengikuti rapat-rapat Bung Karno di Senayan dalam tugas pengamanan,” tulis Soepardjo dalam tulisannya soal kegagalan G30S, seperti dilampirkan John Roosa dalam Dalih Pembunuhan Massal (2008). Koordinasi gerakan terhadap yang mereka sebut Dewan Jenderal pun kacau. Bahkan ada perwira-perwira yang semula ikut dalam rapat-rapat sebelum gerakan mulai mengundurkan diri.
Setelah 1 Oktober 1965, dan gerakannya berantakan, Untung lebih banyak diam. Di rumah Anis Sujatno, Sersan AURI yang terjebak G30S dalam kesaksiannya di persidangan Untung, Untung hanya berdiam di ruang makan dari siang hingga sore. Jelang senja, sekitar pukul 05.30, Untung akhirnya bicara pada Anis, hendak meminjam pakaian sipil. Untung akhirnya menghilang dan muncul di Tegal pada 11 Oktober 1965. Dia hendak menuju Komando G30S di Jawa Tengah.
Seandainya bersikap tenang dan tidak lompat dari bis setelah melihat tentara, Untung barangkali tidak akan bernasib apes. Sekali lagi, setelah di Lubang Buaya, Untung sial lagi. Orang-orang yang melihatnya melompat mengira dia copet yang habis mencopet di bus tersebut. Sialnya Untung salah lompat. Dia menerjang tiang listrik. Setelahnya dikeroyok hingga babak belur.
Setelah dipermak massa hingga babak belur, Untung bukannya ditangkap polisi kombatan macam Brimob atau Polisi Militer. Untung digiring Pertahanan Sipil (Hansip). Penerima Bintang Sakti, atas jasanya dalam perebutan Irian Barat itu, tidak gagah lagi, meski dirinya berusaha bersikap layaknya seorang perwira.
”Letkol Untung, pimpinan Dewan Revolusi, tetap memperlihatkan gengsinya sebagai perwira, meskipun pakaiannya sudah lusuh dan hanya mengenakan sendal jepit. Ketika ditanya interogator tentang jabatan apa nanti di pemerintahan yang bakal dia dapat jika PKI menang, Untung mengatakan dengan sikap tegas bahwa pertanyaan interogator itu tidak relevan. karena itu ia tidak mau menjawab. Padahal di ruangan itu sebuah aula, penuh dengan tahanan PKI yang sedang diperiksa sambil dipukuli dan dibentak-bentak. 'Suaranya hiruk pikuk,' jawabnya sambil senyum," Misbach Yusa Biran menulis tentang Untung dalam Kenang-kenangan Orang Bandel (2009).
Untung akhirnya diadili dan dihadiahi vonis mati pada 6 Maret 1966. Letnan Jenderal Soeharto selaku Menteri/Panglima Angkatan Darat membubuhkan tandatangan surat eksekusi esok harinya, pada 7 Maret 1966. Untung mencoba meminta grasi kepada Presiden Soekarno yang mulai ompong kekuasaannya pada April 1966, dan permohonan itu ditolak oleh Mahkamah Agung. Padahal Untung meyakini Soeharto akan menolongnya. Kematian pun menyapa Untung alias Kusman yang bernasib buntung.

Minggu, 30 Juli 2017

keteladan RA kartini

Keteladanan Sifat RA Kartini Bagi Masyarakat Indonesia


ra kartiniGemadesa.com –   Raden Ajeng Kartini merupakan sosok pahlawan wanita Indonesia yang sangat populer di masyarakat, RA Kartini lahir di Kota Jepara, Jawa Tengah pada tanggal 21 April 1879. Ia adalah anak dari seorang bangsawan yang taat pada adat idtiadat. RA Kartini Kecil setelah lulus Sekolah Dasar tidak diperbolehkan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi oleh orangtuanya dan dipingut sambil menunggu pernikahannya. Namun ternyata semangat belajar RA Kartini masih memabara dengan mengumpulkan buku – buku pelajaran dan ilmu pengetahuan untuk dibacanya
Tentunya bangsa Indonesia sangat butuh RA Kartini baru dimasa – masa ini. Dengan banyanya permasalahan yang sedang dihadapi bangsa ini. Untuk mencapai itu, tentunya kita harus mengenal sosok kartini dengan kepribadian dan keteladanannya yang bisa kita ambil sebagai panutan
1. Sosok yang merakyat
Sifat RA Kartini yang tidak senang disembah dan diagungkan selayaknya seorang bangsawan lainnya. Hatinya lekat kepada rakrat walaupun dia adalah seorang bangsawan tetapi ia tidak gila akan derajat itu. Bahkan RA Kartini akan merasa amat sedih jika ada seorang bangsawan yang menggunakan tingkat kebangsawanannya untuk kepentingan diri sendiri dan merugikan orang lain.
2. RA Kartini merupakan sosok pengasih
Sifat kasih sayangnya ditujukan kepada anak – anak perempuan didiknya, terbukti dengan ungkapannya kepada Ny Abendanon 8 Agustus 1903 yang menyebutkan “ Moga – moga saya diperbolehkan memangku anak – anak itu dan saya akan mengasihi anak – anak itu”.
3. Menghormati orangtua
Walapun memiliki pemikiran sendiri, RA Kartini tetap menghormati kepustusan orangtuanya. Salah satu buktinya ia enuruti permintaan orangtuanya untuk tidak melanjutkan sekolah. Baginya bila menuruti kata hatinya, itu berarti merusakkan hati orangtuanya.
4. Sederhana dan Rajin
Dengan pandangannya yang tidak memperdulikan status RA Kartini mudah bergaul dengan siapa saja dan tetap menjalani hidup sederhana walapun merupakan anak seorang bangsawan. Terbukti saat pernikahannya walapun menikah dengan sesame bangsawan RA Kartini memilih tidak mengadakan pesta dan bahkan tidak memakai pakaian pengantin. Baginya hidup dalam kesederhanaan, kehematan akan mencegah kesengsaraan dimasa mendatang. RA KArtini juga termasuk sosok yang rajin, walapun dia tidak bersekolah tetapi semangat belajarnya masih tinggi dengan membaca buku dan Koran.
5. Selalu optimis dan melihat kedepan
Katika orang memandang suatu cita – cita degan segala keadaan dengan baik dan tidak berburuk sangka, tidak mudah lemah akan cita – citanya makaRA Kartini percaya cita- cita tersebut akan dapat tercapat. Beliau orang yang selalu mengagung – agungkan masa silamnyadan puas dengan pencapaiannya dulu, karena mereka yang mempunyai sifat seperti itu seakan puad dengan hanya membanggakan nenek moyang jaman dahulu.
6. Keseimbangan anrata ilmu pengetahuan dan akhlaq
Bukan hanya ilmu pengetahuan yang penting bagi RA Kartini, namun kecerdasan berfikir dan kecerdasan budi harus sama – sama dimajukan. Bagi kartini yang juga merupakan seorang pendidik, tugas pendidik belum usai jika hanya mencerdaskan fikiran saja, ia harus mendidik budi ata akhlaq muridnya.
Sifat – sifat teladan RA Kartini sekarang ini memang sudah terkikis oleh jaman. Mungkin hanya segelintir orang khususnya wanita yang masih memiliki sifat- sifat positif seperti RA Kartini pada jaman dulu. Namun tidak ada yang perlu disalahkan untuk fenomena ini, jika ingin mengikuti keteladanan RA Kartini mulailah dari diri kita sendiri.

Senin, 06 Maret 2017

Muhamad Nabi Terahir Yang di tunggu umat hindu

Muhammad Adalah Nabi Terakhir Yang Ditunggu Umat Hindu

yawadud.blogspot.co.id
Mar 5, 2017 10:00 AM
Nabi Muhammad adalah Nabi yang ditunggu umat Hindu? Kalimat itu pasti mengejutkan bagi kebanyakan umat Islam maupun umat Hindu, bahkan mungkin bagi umat di luar kedua agama itu. Betapa tidak, syariat dari dua agama itu sangat jauh berbeda. Mungkinkah Nabi Muhammad adalah Nabi dari kedua agama itu?
Jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad adalah juga nabi dari umat Yahudi & umat Kristen, mungkin banyak dari kalangan umat Islam akan setuju, mengingat dalam Al-Qur’an memang terdapat ayat-ayat yang menyatakan kalau kedatangan Nabi Muhammad sebenarnya sudah diberitakan dalam kitab-kitab suci pendahulunya, seperti Taurat & Injil.
Lima kitab awal dari kitab Perjanjian Lama Kristen adalah apa yang oleh umat Yahudi diakui sebagai Torah/Taurat/Pentatouch, yaitu kitab-kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Sedangkan 4 kitab awal dari kitab Perjanjian Baru Kristen diakui oleh umat Kristen sebagai kitab Injil, yaitu kitab-kitab Matius, Markus, Lukas, dan YohanesSekalipun umat Islam menyatakan bahwa Taurat & Injil yg diturunkan pada nabi Musa & Nabi Isa adalah bukan yg diakui oleh umat Yahudi & Kristen sekarang, atau setidaknya sudah berubah/diubah dari aslinya, banyak para pakar ilmu Kristologi yang menyatakan kalau dalam Taurat & Injil yg diakui umat Yahudi & Kristen sekarang inipun masih terdapat sisa-sisa ramalan kedatangan Nabi Muhammad (sebenarnya sangat menarik untuk menampilkan argumentasi pembuktiannya, tapi hal itu bukan topik utama dari tulisan ini).
Jika umat Islam mempercayai ramalan kedatangan nabi Muhammad dalam kitab Taurat & Injil, bagaimana dengan kitab suci umat Hindu? Mungkinkah Nabi Muhammad Saw adalah seorang Nabi yang kedatangannya sudah diramalkan oleh kitab suci umat Hindu? Itulah yang akan kita bahas di sini.
Sebenarnya dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang dapat dijadikan acuan bahwa Nabi Muhammad mungkin saja adalah juga seorang Nabi yang ramalan kedatangannya terdapat dalam kitab-kitab suci umat agama lain, diantaranya :
1. Dalam surat Asy-Syu’ara(26) ayat 196 : “Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab orang yang terdahulu”. Jadi dalam kitab-kitab sebelum Al-Qur’an juga terdapat wahyu Tuhan
2. Dalam surat Fatir(35) ayat 24 dinyatakan bahwa tidak ada suatu kaum di masa lalu tanpa seorang pemberi peringatan
3. Dalam surat Al-Ahzab(33) ayat 40 dinyatakan bahwa Muhammad adalah utusan Tuhan dan merupakan penutup para nabi (utusan terakhir)
4. Dalam surat Al-Anbiya(21) ayat 107 dinyatakan bahwa Nabi Muhammad tidak diutus melainkan untuk seluruh semesta alam.
5. Dalam surat Saba’ (34) ayat 28 dinyatakan bahwa Tuhan mengutus Muhammad untuk seluruh umat manusia, pemberi kabar gembira, dan peringatan akan dosa, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
Juga dalam hadits Bukhari vol 1. dalam kitab Shalat bab 56 hadits no 429, nabi Muhammad bersabda :
“Semua rasul yg diutus sebelumku hanya berlaku untuk umat/bangsanya saja, tapi aku diutus untuk semua umat manusia”.
Sekarang akan kita lihat dalam kitab suci agama Hindu. Ada banyak kitab dalam agama Hindu yang diakui sebagai kitab suci mereka. Dari semuanya yang dianggap paling suci adalah kitab Veda (Weda). Bila diantara kitab-kitab itu ada yang bertentangan, maka yang harus menjadi rujukan utama adalah Weda yg juga masih terbagi lagi menjadi beberapa kitab. Kitab-kitab lain selain Weda adalah : Upanishad, Smriti, Dharma Sastra, Bhagavat Gita, Puranas, dll.
Ayat-ayat ramalan kedatangan Nabi Muhammad
Disebutkan dalam Bhavisa Purana –; dalam Pratisarag Parv III, Khand 3, Adhyay 3, Shalokas 10 to 27 :
“Aryadarma akan tampil di muka bumi ini. ‘Agama kebenaran’ akan memimpin dunia ini. Saya diutus oleh Isyparmatma. Dan pengikut saya adalah orang yang berada di lingkungan itu, yang kepalanya tidak dikucir, mereka akan memelihara jenggot dan akan mendengarkan wahyu, mereka akan mendengarkan panggilan sholat (adzan), mereka akan memakan apa saja kecuali daging babi, mereka tidak akan disucikan dengan tanaman semak-semak/umbi-umbian tapi mereka akan suci di medan perang. Meraka akan dipanggil “Musalaman” (perantara kedamaian).”
Kalau anda baca tulisan diatas dengan baik, maka anda akan melihat bahwa ciri-ciri dari pengikut agama kebenaran yg disebutkan adalah ciri-ciri yang umum terdapat pada umat Islam.
Dalam Atharvaveda book 20 Hymn 127 Shlokas 1-14 disebutkan tentang Kuntupsuktas yang mengisyaratkan bahwa nabi Muhammad akan terungkap kemudian.
- Mantra 1 mengatakan : ia akan disebut Narasangsa. “Nars” artinya orang, “sangsa” artinya “yang terpuji”. Jadi Narasangsa artinya : orang yang terpuji. Kata “Muhammad” dalam bahasa arab juga berarti : orang yang terpuji. Jadi Narasangsa dalam bahasa Sansekerta adalah identik dg Muhammad dalam bahasa arab. Jadi Narasangsa adalah figur yang sama dengan Nabi Muhammad. Ia akan disebut “Kaurama” yang bisa berarti : pangeran kedamaian, dan bisa berarti : orang yg pindah (hijrah). Nabi Muhammad adalah seorang pangeran kedamaian yang hijrah dari Makkah ke Madinah. Ia akan dilindungi dari musuh yang akan dikalahkannya yang berjumlah 60.090 orang. Jumlah itu adalah sebanyak penduduk Makkah pada masa Muhammad hidup yaitu sekitar 60.000 orang.
- Mantra 2 mengatakan : ia adalah resi yang naik unta. Ini berarti ia bukan seorang bangsawan India, karena dikatakan dalam Mansuriti(11) : 202 mengatakan bahwa Brahma tidak boleh menaiki unta atau keledai. Jadi tokoh ini jelas bukan dari golongan Brahmana (pendeta tinggi Hindu), tapi seorang asing.
- Mantra 3 mengatakan : ia adalah “Mama Rishi” atau resi agung. Ini cocok dengan Nabi agung umat Islam yaitu Nabi Muhammad SAW.
- Mantra 4 mengatakan : ia adalah Washwereda (Rebb) artinya orang yang terpuji. Nabi Muhammad yang juga dipanggil dengan nama Ahmad adalah berarti juga “orang yang terpuji” yang terjemahan bahasa Sansekerta-nya adalah Rebb.
Beberapa ramalan lainnya :
- Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21 : 6 dinyatakan bahwa di sana disebutkan dengan istilah : “akkaru” yang artinya : “yang mendapat pujian”. Dia akan mengalahkan 10.000 musuh tanpa pertumpahan darah. Hal ini merujuk pada perang Ahzab yang mana Nabi Muhammad mengalahkan musuh yang berjumlah 10.000 orang tanpa pertumpahan darah.
- Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21 : 7 dinyatakan bahwa Abandu akan mengalahkan 20 penguasa. Abandu juga berarti seorang yatim atau seorang yang mendapat pujian. Ini mengarah pada nabi Muhammad yang seorang yatim sejak lahir dan arti kata Muhammad/Ahmad yang berarti yang terpuji, yang akan mengalahkan kepala-suku-suku dari suku-suku di sekitar Makkah yg berjumlah sekitar 20 suku.
- Dalam Rigveda book 1 Hymn 53 : 9 nabi dipanggil dg sebutan “Suslama” yg artinya lagi-lagi adalah : orang yg terpuji yg merupakan arti dari nama Muhammad.
- Dalam Samaveda Agni Mantra 64 dinyatakan bahwa ia tidak disusui oleh ibunya. Hal ini persis dengan Nabi Muhammad yang tidak disusui oleh ibunya tapi oleh seorang wanita bernama Halimah.
- Dalam Samaveda Uttararchika Mantra 1500 dinyatakan bahwa Ahmad akan dianugrahi undang-undang abadi, yang jelas mengacu pada Nabi Muhammad yang akan dianugrahi kitab suci Al-Qur’an. Tapi karena orang India yang berbahasa sansekerta tidak paham kata Ahmad, maka diterjemahkan menjadi “a” dan “mahdi” yaitu “saya sendiri”, jadi diartikan “saya sendiri yang menerima undang-undang abadi”. Padahal seharusnya “Muhammad sendiri yang dianugrahi undang-undang abadi”.
Nabi Muhammad diramalkan dengan nama Ahmad pada banyak bagian dalam kitab-kitab Weda. Juga diramalkan pada tak kurang dari 16 tempat yang berbeda dalam kitab weda dg nama Narasangsa artinya adalah sama dengan arti dari nama Muhammad, yaitu “yang terpuji”.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGwhqE1dPVeK1L5V47jhJN6hS5h8tWmcOZS51OIUgPaUsQ5VeWc1kDtwUyTfR-kkIiDUQ4SxUj1r3SBxrMecdnCF1ZMnW4Q_BkRKb_JvnfaXxgu2FyQWEeW3IY7Z-7fXuONAMke6Qi05r1/s1600/DSC03441.JPG
Kalky Autar
Salah satu ramalan kedatangan nabi Muhammad yg sangat terkenal yang juga telah membuat seorang professor bahasa dari Alahabad University India mengajak kepada umat Hindu untuk segera memeluk agama Islam, adalah terdapatnya sebuah ramalan penting dalam kitab suci Hindu tentang kedatangan yang ditunggu-tunggu dari seorang Kalky Avtar (baca : autar). “av” artinya : turun. “tr” artinya melewati. Jadi arti kata Avtar adalah “diturunkan atau diutus untuk turun”. Kalky Avtar artinya adalah : “utusan terakhir”.
Pundit Vaid Parkash – sang professor (yang menulis buku berjudul “Kalky Avtar”), secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW, karena menurutnya, sebenarnya Nabi Muhammad adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual dalam agama Hindu.
Disebutkan dalam Nashpropesy, Nabi Muhammad diramalkan dengan nama Kalky Avtar (Autar terakhir) dan Amtim Rishi. Sedangkan dalam kitab Puranas disebutkan tentang Kalky Autar dan kedatangannya. Diantara ayat-ayat yang menyebutkan adalah :
- Dalam Baghavata Purana Khand 12 Adhyay 2 Shloka 18-20 disebutkan dalam rumah Visnuyash akan dilahirkan Kalky Avtar yang diramalkan akan menjadi penguasa dunia, yang terkenal dengan sifat-sifatnya yang baik & menonjol. Dia akan diberi tanda-tanda. Dia akan diberi oleh malaikat sebuah kendaraan yang cepat. Dia akan menaiki kuda putih sambil memegang pedang. Dia akan mengalahkan orang-orang jahat dan dia akan terkenal di dunia.
- Dalam Baghavata Purana Khand 1 Adhyay 3 Shloka 25 disebutkan akan ada juru selamat di rumah Visnuyash
- Dalam Kalki Purana (2) : 4 disebutkan bahwa di rumah Visnuyash pemimpin - kampung Sambala akan lahir Kalki Avtar
- Dalam Kalki Purana (2) : 5 disebutkan bahwa dia akan datang bersama para sahabatnya (4 orang sahabat) mengalahkan orang-orang jahat
- Dalam Kalki Purana (2) : 7 disebutkan bahwa dia akan dijaga oleh malaikat di medan perang
- Dalam Kalki Purana (2) : 11 disebutkan bahwa dalam rumah Visnuyash dan dalam rumah Summati Kalki Autar akan lahir
- Dalam Kalki Purana (2) : 15 disebutkan bahwa dia akan lahir pada tanggal 12 bulan pertama Madhop
- Semua ramalan yg disebut diatas tadi tiada lain merujuk pada Nabi Muhammad SAW. Penjelasannya demikian :
- Dirumah Visnuyash berarti dirumah pengikut Vishnu (pengikut Tuhan) sedangkan ayah dari Nabi Muhammad adalah bernama Abdullah yang artinya adalah pengikut Allah (pengikut Tuhan). Orang Islam menyebut “Allah” sebagai Tuhan, sedang orang Hindu menyebut “Vishnu” sebagai Tuhan. Jadi di rumah Visnuyash adalah di rumah Abdullah.
- Summati dalam bahasa sansekerta artinya adalah orang yang sangat setia. Sedangkan ibunda nabi Muhammad adalah bernama Aminah yang dalam bahasa arab artinya juga orang yg setia.
- Sambala bahasa arabnya adalah tempat yang aman & damai. Nabi Muhammad dilahirkan di Makkah yang terkenal dengan nama “Darul Aman” yaitu tempat yang aman & damai. Akan lahir diantara kepala suku Sambala, artinya bahwa Nabi akan lahir diantara kepala suku di Makkah.
Dilahirkan pada tanggal 12 di bulan pertama Madhop. Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 rabiul awal
Sebagai Amtim Rishi (resi terakhir). Nabi Muhammad adalah juga nabi terakhir dari deretan nabi-nabi yang dikirim Tuhan seperti yang terdapat pada QS. Al- Ahzab : 40.
- Dia akan memperoleh bimbingan di atas gunung dan akan kembali lagi ke arah utara. Nabi Muhammad memperoleh wahyu pertamanya di gua Hira di Jabal Nur. Jabal Nur artinya Gunung Cahaya lalu kembali lagi ke Makkah.
- Dia akan memiliki sifat-sifat yang sangat mulia. Persis seperti nabi Muhammad seperti terdapat pada QS. Al-Qalam : 14 “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur”.
- Kalki Autar akan diberi 8 kemampuan spiritual, yaitu : bijaksana, punya kendali diri, keturunan yg terhormat, punya pengetahuan wahyu, pemberani, perkataannya bertarget kurikulum, sangat dermawan, dan sangat ramah. Semuanya adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh nabi Muhammad
- Dia akan diberi kendaraan yg sangat cepat oleh Shiva. Nabi Muhammad juga diberi bouraq yang sangat cepat oleh Allah yg membawanya ke langit dalam peristiwa Mi’raj.
- Dia akan naik kuda putih dengan tangan kanannya memegang pedang. Nabi Muhammad juga ambil bagian dalam peperangan termasuk dengan menunggang kuda dan bertempur dengan memegang pedang dengan tangan kanannya.
- Dia akan menjadi penyelamat umat manusia. Dalam QS. Faatir(35) ayat 24 dan QS. Saba(34) ayat 28 disebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah pembawa berita gembira & peringatan bagi seluruh umat manusia, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Dia akan menjadi pembimbing ke jalan yang benar. Nabi Muhammad hidup pada jaman jahiliyah yang penuh kegelapan dimana ia membawa umatnya ke jalan yang terang benderang.
- Dia akan dibantu oleh 4 sahabat dalam menyebarkan misi. Kita tahu ada 4 orang khalifah sahabat nabi yaitu : Sayyidina Abubakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
- Dia akan ditolong oleh malaikat di medan pertempuran. Dalam perang Badr Nabi Muhammad dibantu oleh para malaikat Allah seperti tersebut dalam QS. Ali Imran (3) ayat 123 & 125 : “Jika kamu bersabar dan bertaqwa dan mereka menyerang kamu dengan seketika itu juga niscaya Allah menolong kamu dengan 5000 malaikat yang memakai tanda”. Juga QS. Al-Anfal(8) ayat 9 yang berbunyi “…. sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yg datang berturut-turut.”
Subhanallah..
Ternyata sekian banyak ayat tersebut (yang sebenarnya belum semuanya ditampilkan) yang meramalkan akan datangnya seorang nabi yang ditunggu-tunggu oleh umat Hindu, begitu cocok dengan gambaran Nabi Muhammad, umat Islam, dan sejarahnya. Mungkin saja ini juga merupakan pembuktian yang diberikan Allah bahwa Nabi Muhammad memang diutus Allah untuk seluruh umat manusia.
Hal ini juga dapat membuka diskusi yg menarik tentang agama Hindu, kitab suci umat Hindu, dan syariat-nya. Benarkah agama Hindu memang merupakan agama yang diturunkan oleh Allah jauh sebelum Nabi Muhammad lahir? Kalau ya, apakah berarti umat Hindu bisa disebut “muslim”, atau juga bisa disebut “ahlul kitab”? Bagaimana sesungguhnya ajaran agama Hindu itu, dan sesuaikah dengan ajaran Islam? Bagaimana pendapat anda sendiri? (rkh)
Sumber Yes Muslim !