Minggu, 24 September 2017

cerita seputar G30 S PKI

Reporter: Petrik Matanasi
30 September 2016 dibaca normal 3 menit
Sukarno
Ahmad Yani
Abdul Haris Nasution
timeter: 33
INTI BERITA
   6282 Shares
Ahmad Yani dan jenderal lain diculik anggota Cakrabirawa yang sebelumnya adalah anggota pasukan Banteng Raider dari Jawa Tengah, yang cikal-bakalnya dibentuk oleh Yani sendiri. Letkol Untung sang pemimpin penculikan adalah mantan komandan raider itu juga.
Pada apel malam 30 September 1965 itu, Letnan Satu Dul Arif hanya bisa memperoleh 60 anggota Cakra saja untuk dilibatkan dalam gerakan yang dipimpin oleh Letkol Untung. Kesemuanya berasal dari Batalyon 454 Banteng Raider, yang merupakan pasukan raider di wilayah KODAM Diponegoro. Pasukan ini pernah dikomandani Untung saat operasi pembebasan Irian Barat. 
Pasukan itu kemudian dimasukkan ke dalam Resimen Cakrabirawa, pengawal Presiden Soekarno, sebagai Batalyon Kawal Kehormatan II Cakrabirawa, di mana Untung memimpin lagi pasukan ini. 
Ke-60 Cakra itu dilibatkan dalam pasukan Pasopati yang dipimpin oleh Dul Arif. Selain ke-60 Cakra, terdapat juga pasukan dari Brigif 1 KODAM Jaya yang dipimpin Kolonel Latief. Pasukan Pasopati bertugas menculik para jenderal Angkatan Darat. Dari tujuh jenderal sasaran, pasukan ini hanya mendapatkan enam, yakni Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal Soeprapto, Mayor Jenderal MT Haryono, Mayor Jenderal S Parman, Brigadir Jenderal Soetoyo Siswomihardjo, dan Brigadir Jenderal DI Pandjaitan. 
Mereka gagal mendapatkan Nasution dan hanya membawa ajudannya yang masih muda dan mirip Nasution. Semua dibawa ke Lubang Buaya, Cililitan, hidup atau mati. Ahmad Yani dan Pandjaitan termasuk yang tak bernyawa ketika sudah di Lubang Buaya. 
Di antara ke-60 Cakra itu, ada prajurit bernama Bungkus. Seperti Dul Arif dan Pembantu Letnan Dua Djaharup, Bungkus berasal dari daerah Tapal Kuda di Jawa Timur yang kental budaya Maduranya. Bungkus awalnya adalah pejuang dalam pasukan Andjing Laut di Jawa Timur. Setelah 1949, Bungkus pernah dikirim melawan Republik Maluku Selatan di Buru. Belakangan, pasukannya dimutasi ke Jawa Tengah, kemudian pasukannya menjadi pasukan pemukul andalan Banteng Raider. 
Di sinilah letak ironinya: Ahmad Yani yang diculik sebagian anggota Cakra itu adalah pendiri pasukan Banteng Raider, kesatuan asal ke-60 Cakra tersebut. Yani membentuk pasukan itu di Jawa Tengah ketika hendak mengatasi pemberontakan DI/TII Amir Fattah. Pasukan itu diberi keterampilan khusus antigerilya. 
Pasukan ini dibentuk setelah Yani menjalani latihan di Magelang dan sebelum ia diterjunkan melawan DI/TII. Selanjutnya, pasukan ini berkembang menjadi hingga 2 batalyon. Salah satunya kemudian menjadi Batalyon 454 di Srondol. Pasukan ini diberi kualifikasi sebagai pasukan penerjun. Ketika Untung menjadi Komandan Batalyon 454, batalyon ini dikirim ke operasi pembebasan Irian Barat, di mana Untung sebagai komandan mendapat Bintang Sakti.
Sebelum Untung, Ali Ebram yang dianggap terlibat pengetikan Supersemar pernah juga jadi Komandan Batalyon 454, pada 1961-1963. Begitu pula Letnan Kolonel Sugiyono, korban 1965 di Kentungan. Ia pernah memimpin batalyon ini dari 1954 hingga 1957. Ia dianggap komandan kedua setelah Kapten Hardoyo. Yasir Hadibroto, orang yang terlibat dalam kematian Ketua CC PKI, Dipa Nusantara Aidit, juga pernah jadi komandan keempat, 1959-1960.
Setelah G30S, Mayor Rudini yang pernah jadi Menteri Dalam Negeri pernah juga memimpin batalyon ini. Juga perwira bernama Sahirman, sejak 1960 hingga 1961. Kala menjabat, pangkatnya mayor. Dalam sejarah Jawa Tengah, Sahirman disebut sebagai  nama Komandan  G30S cabang Jawa Tengah. Pasukan ini belakangan berubah menjadi Batalyon 401 lalu berubah menjadi 400. Namun ia tetaplah pasukan pemukul reaksi cepat.
Untung Yang Buntung
“Kami jumpai kawan-kawan kelompok pimpinan militer pada malam sebelum aksi dimulai, dalam keadaan sangat letih disebabkan kurang tidur. Misalnya: kawan-kawan Untung tiga hari berturut-turut mengikuti rapat-rapat Bung Karno di Senayan dalam tugas pengamanan,” tulis Soepardjo dalam tulisannya soal kegagalan G30S, seperti dilampirkan John Roosa dalam Dalih Pembunuhan Massal (2008). Koordinasi gerakan terhadap yang mereka sebut Dewan Jenderal pun kacau. Bahkan ada perwira-perwira yang semula ikut dalam rapat-rapat sebelum gerakan mulai mengundurkan diri.
Setelah 1 Oktober 1965, dan gerakannya berantakan, Untung lebih banyak diam. Di rumah Anis Sujatno, Sersan AURI yang terjebak G30S dalam kesaksiannya di persidangan Untung, Untung hanya berdiam di ruang makan dari siang hingga sore. Jelang senja, sekitar pukul 05.30, Untung akhirnya bicara pada Anis, hendak meminjam pakaian sipil. Untung akhirnya menghilang dan muncul di Tegal pada 11 Oktober 1965. Dia hendak menuju Komando G30S di Jawa Tengah.
Seandainya bersikap tenang dan tidak lompat dari bis setelah melihat tentara, Untung barangkali tidak akan bernasib apes. Sekali lagi, setelah di Lubang Buaya, Untung sial lagi. Orang-orang yang melihatnya melompat mengira dia copet yang habis mencopet di bus tersebut. Sialnya Untung salah lompat. Dia menerjang tiang listrik. Setelahnya dikeroyok hingga babak belur.
Setelah dipermak massa hingga babak belur, Untung bukannya ditangkap polisi kombatan macam Brimob atau Polisi Militer. Untung digiring Pertahanan Sipil (Hansip). Penerima Bintang Sakti, atas jasanya dalam perebutan Irian Barat itu, tidak gagah lagi, meski dirinya berusaha bersikap layaknya seorang perwira.
”Letkol Untung, pimpinan Dewan Revolusi, tetap memperlihatkan gengsinya sebagai perwira, meskipun pakaiannya sudah lusuh dan hanya mengenakan sendal jepit. Ketika ditanya interogator tentang jabatan apa nanti di pemerintahan yang bakal dia dapat jika PKI menang, Untung mengatakan dengan sikap tegas bahwa pertanyaan interogator itu tidak relevan. karena itu ia tidak mau menjawab. Padahal di ruangan itu sebuah aula, penuh dengan tahanan PKI yang sedang diperiksa sambil dipukuli dan dibentak-bentak. 'Suaranya hiruk pikuk,' jawabnya sambil senyum," Misbach Yusa Biran menulis tentang Untung dalam Kenang-kenangan Orang Bandel (2009).
Untung akhirnya diadili dan dihadiahi vonis mati pada 6 Maret 1966. Letnan Jenderal Soeharto selaku Menteri/Panglima Angkatan Darat membubuhkan tandatangan surat eksekusi esok harinya, pada 7 Maret 1966. Untung mencoba meminta grasi kepada Presiden Soekarno yang mulai ompong kekuasaannya pada April 1966, dan permohonan itu ditolak oleh Mahkamah Agung. Padahal Untung meyakini Soeharto akan menolongnya. Kematian pun menyapa Untung alias Kusman yang bernasib buntung.

cerita seputar G30 S PKI

Reporter: Petrik Matanasi
30 September 2016 dibaca normal 3 menit
Sukarno
Ahmad Yani
Abdul Haris Nasution
timeter: 33
INTI BERITA
   6282 Shares
Ahmad Yani dan jenderal lain diculik anggota Cakrabirawa yang sebelumnya adalah anggota pasukan Banteng Raider dari Jawa Tengah, yang cikal-bakalnya dibentuk oleh Yani sendiri. Letkol Untung sang pemimpin penculikan adalah mantan komandan raider itu juga.
Pada apel malam 30 September 1965 itu, Letnan Satu Dul Arif hanya bisa memperoleh 60 anggota Cakra saja untuk dilibatkan dalam gerakan yang dipimpin oleh Letkol Untung. Kesemuanya berasal dari Batalyon 454 Banteng Raider, yang merupakan pasukan raider di wilayah KODAM Diponegoro. Pasukan ini pernah dikomandani Untung saat operasi pembebasan Irian Barat. 
Pasukan itu kemudian dimasukkan ke dalam Resimen Cakrabirawa, pengawal Presiden Soekarno, sebagai Batalyon Kawal Kehormatan II Cakrabirawa, di mana Untung memimpin lagi pasukan ini. 
Ke-60 Cakra itu dilibatkan dalam pasukan Pasopati yang dipimpin oleh Dul Arif. Selain ke-60 Cakra, terdapat juga pasukan dari Brigif 1 KODAM Jaya yang dipimpin Kolonel Latief. Pasukan Pasopati bertugas menculik para jenderal Angkatan Darat. Dari tujuh jenderal sasaran, pasukan ini hanya mendapatkan enam, yakni Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal Soeprapto, Mayor Jenderal MT Haryono, Mayor Jenderal S Parman, Brigadir Jenderal Soetoyo Siswomihardjo, dan Brigadir Jenderal DI Pandjaitan. 
Mereka gagal mendapatkan Nasution dan hanya membawa ajudannya yang masih muda dan mirip Nasution. Semua dibawa ke Lubang Buaya, Cililitan, hidup atau mati. Ahmad Yani dan Pandjaitan termasuk yang tak bernyawa ketika sudah di Lubang Buaya. 
Di antara ke-60 Cakra itu, ada prajurit bernama Bungkus. Seperti Dul Arif dan Pembantu Letnan Dua Djaharup, Bungkus berasal dari daerah Tapal Kuda di Jawa Timur yang kental budaya Maduranya. Bungkus awalnya adalah pejuang dalam pasukan Andjing Laut di Jawa Timur. Setelah 1949, Bungkus pernah dikirim melawan Republik Maluku Selatan di Buru. Belakangan, pasukannya dimutasi ke Jawa Tengah, kemudian pasukannya menjadi pasukan pemukul andalan Banteng Raider. 
Di sinilah letak ironinya: Ahmad Yani yang diculik sebagian anggota Cakra itu adalah pendiri pasukan Banteng Raider, kesatuan asal ke-60 Cakra tersebut. Yani membentuk pasukan itu di Jawa Tengah ketika hendak mengatasi pemberontakan DI/TII Amir Fattah. Pasukan itu diberi keterampilan khusus antigerilya. 
Pasukan ini dibentuk setelah Yani menjalani latihan di Magelang dan sebelum ia diterjunkan melawan DI/TII. Selanjutnya, pasukan ini berkembang menjadi hingga 2 batalyon. Salah satunya kemudian menjadi Batalyon 454 di Srondol. Pasukan ini diberi kualifikasi sebagai pasukan penerjun. Ketika Untung menjadi Komandan Batalyon 454, batalyon ini dikirim ke operasi pembebasan Irian Barat, di mana Untung sebagai komandan mendapat Bintang Sakti.
Sebelum Untung, Ali Ebram yang dianggap terlibat pengetikan Supersemar pernah juga jadi Komandan Batalyon 454, pada 1961-1963. Begitu pula Letnan Kolonel Sugiyono, korban 1965 di Kentungan. Ia pernah memimpin batalyon ini dari 1954 hingga 1957. Ia dianggap komandan kedua setelah Kapten Hardoyo. Yasir Hadibroto, orang yang terlibat dalam kematian Ketua CC PKI, Dipa Nusantara Aidit, juga pernah jadi komandan keempat, 1959-1960.
Setelah G30S, Mayor Rudini yang pernah jadi Menteri Dalam Negeri pernah juga memimpin batalyon ini. Juga perwira bernama Sahirman, sejak 1960 hingga 1961. Kala menjabat, pangkatnya mayor. Dalam sejarah Jawa Tengah, Sahirman disebut sebagai  nama Komandan  G30S cabang Jawa Tengah. Pasukan ini belakangan berubah menjadi Batalyon 401 lalu berubah menjadi 400. Namun ia tetaplah pasukan pemukul reaksi cepat.
Untung Yang Buntung
“Kami jumpai kawan-kawan kelompok pimpinan militer pada malam sebelum aksi dimulai, dalam keadaan sangat letih disebabkan kurang tidur. Misalnya: kawan-kawan Untung tiga hari berturut-turut mengikuti rapat-rapat Bung Karno di Senayan dalam tugas pengamanan,” tulis Soepardjo dalam tulisannya soal kegagalan G30S, seperti dilampirkan John Roosa dalam Dalih Pembunuhan Massal (2008). Koordinasi gerakan terhadap yang mereka sebut Dewan Jenderal pun kacau. Bahkan ada perwira-perwira yang semula ikut dalam rapat-rapat sebelum gerakan mulai mengundurkan diri.
Setelah 1 Oktober 1965, dan gerakannya berantakan, Untung lebih banyak diam. Di rumah Anis Sujatno, Sersan AURI yang terjebak G30S dalam kesaksiannya di persidangan Untung, Untung hanya berdiam di ruang makan dari siang hingga sore. Jelang senja, sekitar pukul 05.30, Untung akhirnya bicara pada Anis, hendak meminjam pakaian sipil. Untung akhirnya menghilang dan muncul di Tegal pada 11 Oktober 1965. Dia hendak menuju Komando G30S di Jawa Tengah.
Seandainya bersikap tenang dan tidak lompat dari bis setelah melihat tentara, Untung barangkali tidak akan bernasib apes. Sekali lagi, setelah di Lubang Buaya, Untung sial lagi. Orang-orang yang melihatnya melompat mengira dia copet yang habis mencopet di bus tersebut. Sialnya Untung salah lompat. Dia menerjang tiang listrik. Setelahnya dikeroyok hingga babak belur.
Setelah dipermak massa hingga babak belur, Untung bukannya ditangkap polisi kombatan macam Brimob atau Polisi Militer. Untung digiring Pertahanan Sipil (Hansip). Penerima Bintang Sakti, atas jasanya dalam perebutan Irian Barat itu, tidak gagah lagi, meski dirinya berusaha bersikap layaknya seorang perwira.
”Letkol Untung, pimpinan Dewan Revolusi, tetap memperlihatkan gengsinya sebagai perwira, meskipun pakaiannya sudah lusuh dan hanya mengenakan sendal jepit. Ketika ditanya interogator tentang jabatan apa nanti di pemerintahan yang bakal dia dapat jika PKI menang, Untung mengatakan dengan sikap tegas bahwa pertanyaan interogator itu tidak relevan. karena itu ia tidak mau menjawab. Padahal di ruangan itu sebuah aula, penuh dengan tahanan PKI yang sedang diperiksa sambil dipukuli dan dibentak-bentak. 'Suaranya hiruk pikuk,' jawabnya sambil senyum," Misbach Yusa Biran menulis tentang Untung dalam Kenang-kenangan Orang Bandel (2009).
Untung akhirnya diadili dan dihadiahi vonis mati pada 6 Maret 1966. Letnan Jenderal Soeharto selaku Menteri/Panglima Angkatan Darat membubuhkan tandatangan surat eksekusi esok harinya, pada 7 Maret 1966. Untung mencoba meminta grasi kepada Presiden Soekarno yang mulai ompong kekuasaannya pada April 1966, dan permohonan itu ditolak oleh Mahkamah Agung. Padahal Untung meyakini Soeharto akan menolongnya. Kematian pun menyapa Untung alias Kusman yang bernasib buntung.

Minggu, 30 Juli 2017

keteladan RA kartini

Keteladanan Sifat RA Kartini Bagi Masyarakat Indonesia


ra kartiniGemadesa.com –   Raden Ajeng Kartini merupakan sosok pahlawan wanita Indonesia yang sangat populer di masyarakat, RA Kartini lahir di Kota Jepara, Jawa Tengah pada tanggal 21 April 1879. Ia adalah anak dari seorang bangsawan yang taat pada adat idtiadat. RA Kartini Kecil setelah lulus Sekolah Dasar tidak diperbolehkan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi oleh orangtuanya dan dipingut sambil menunggu pernikahannya. Namun ternyata semangat belajar RA Kartini masih memabara dengan mengumpulkan buku – buku pelajaran dan ilmu pengetahuan untuk dibacanya
Tentunya bangsa Indonesia sangat butuh RA Kartini baru dimasa – masa ini. Dengan banyanya permasalahan yang sedang dihadapi bangsa ini. Untuk mencapai itu, tentunya kita harus mengenal sosok kartini dengan kepribadian dan keteladanannya yang bisa kita ambil sebagai panutan
1. Sosok yang merakyat
Sifat RA Kartini yang tidak senang disembah dan diagungkan selayaknya seorang bangsawan lainnya. Hatinya lekat kepada rakrat walaupun dia adalah seorang bangsawan tetapi ia tidak gila akan derajat itu. Bahkan RA Kartini akan merasa amat sedih jika ada seorang bangsawan yang menggunakan tingkat kebangsawanannya untuk kepentingan diri sendiri dan merugikan orang lain.
2. RA Kartini merupakan sosok pengasih
Sifat kasih sayangnya ditujukan kepada anak – anak perempuan didiknya, terbukti dengan ungkapannya kepada Ny Abendanon 8 Agustus 1903 yang menyebutkan “ Moga – moga saya diperbolehkan memangku anak – anak itu dan saya akan mengasihi anak – anak itu”.
3. Menghormati orangtua
Walapun memiliki pemikiran sendiri, RA Kartini tetap menghormati kepustusan orangtuanya. Salah satu buktinya ia enuruti permintaan orangtuanya untuk tidak melanjutkan sekolah. Baginya bila menuruti kata hatinya, itu berarti merusakkan hati orangtuanya.
4. Sederhana dan Rajin
Dengan pandangannya yang tidak memperdulikan status RA Kartini mudah bergaul dengan siapa saja dan tetap menjalani hidup sederhana walapun merupakan anak seorang bangsawan. Terbukti saat pernikahannya walapun menikah dengan sesame bangsawan RA Kartini memilih tidak mengadakan pesta dan bahkan tidak memakai pakaian pengantin. Baginya hidup dalam kesederhanaan, kehematan akan mencegah kesengsaraan dimasa mendatang. RA KArtini juga termasuk sosok yang rajin, walapun dia tidak bersekolah tetapi semangat belajarnya masih tinggi dengan membaca buku dan Koran.
5. Selalu optimis dan melihat kedepan
Katika orang memandang suatu cita – cita degan segala keadaan dengan baik dan tidak berburuk sangka, tidak mudah lemah akan cita – citanya makaRA Kartini percaya cita- cita tersebut akan dapat tercapat. Beliau orang yang selalu mengagung – agungkan masa silamnyadan puas dengan pencapaiannya dulu, karena mereka yang mempunyai sifat seperti itu seakan puad dengan hanya membanggakan nenek moyang jaman dahulu.
6. Keseimbangan anrata ilmu pengetahuan dan akhlaq
Bukan hanya ilmu pengetahuan yang penting bagi RA Kartini, namun kecerdasan berfikir dan kecerdasan budi harus sama – sama dimajukan. Bagi kartini yang juga merupakan seorang pendidik, tugas pendidik belum usai jika hanya mencerdaskan fikiran saja, ia harus mendidik budi ata akhlaq muridnya.
Sifat – sifat teladan RA Kartini sekarang ini memang sudah terkikis oleh jaman. Mungkin hanya segelintir orang khususnya wanita yang masih memiliki sifat- sifat positif seperti RA Kartini pada jaman dulu. Namun tidak ada yang perlu disalahkan untuk fenomena ini, jika ingin mengikuti keteladanan RA Kartini mulailah dari diri kita sendiri.

Senin, 06 Maret 2017

Muhamad Nabi Terahir Yang di tunggu umat hindu

Muhammad Adalah Nabi Terakhir Yang Ditunggu Umat Hindu

yawadud.blogspot.co.id
Mar 5, 2017 10:00 AM
Nabi Muhammad adalah Nabi yang ditunggu umat Hindu? Kalimat itu pasti mengejutkan bagi kebanyakan umat Islam maupun umat Hindu, bahkan mungkin bagi umat di luar kedua agama itu. Betapa tidak, syariat dari dua agama itu sangat jauh berbeda. Mungkinkah Nabi Muhammad adalah Nabi dari kedua agama itu?
Jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad adalah juga nabi dari umat Yahudi & umat Kristen, mungkin banyak dari kalangan umat Islam akan setuju, mengingat dalam Al-Qur’an memang terdapat ayat-ayat yang menyatakan kalau kedatangan Nabi Muhammad sebenarnya sudah diberitakan dalam kitab-kitab suci pendahulunya, seperti Taurat & Injil.
Lima kitab awal dari kitab Perjanjian Lama Kristen adalah apa yang oleh umat Yahudi diakui sebagai Torah/Taurat/Pentatouch, yaitu kitab-kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Sedangkan 4 kitab awal dari kitab Perjanjian Baru Kristen diakui oleh umat Kristen sebagai kitab Injil, yaitu kitab-kitab Matius, Markus, Lukas, dan YohanesSekalipun umat Islam menyatakan bahwa Taurat & Injil yg diturunkan pada nabi Musa & Nabi Isa adalah bukan yg diakui oleh umat Yahudi & Kristen sekarang, atau setidaknya sudah berubah/diubah dari aslinya, banyak para pakar ilmu Kristologi yang menyatakan kalau dalam Taurat & Injil yg diakui umat Yahudi & Kristen sekarang inipun masih terdapat sisa-sisa ramalan kedatangan Nabi Muhammad (sebenarnya sangat menarik untuk menampilkan argumentasi pembuktiannya, tapi hal itu bukan topik utama dari tulisan ini).
Jika umat Islam mempercayai ramalan kedatangan nabi Muhammad dalam kitab Taurat & Injil, bagaimana dengan kitab suci umat Hindu? Mungkinkah Nabi Muhammad Saw adalah seorang Nabi yang kedatangannya sudah diramalkan oleh kitab suci umat Hindu? Itulah yang akan kita bahas di sini.
Sebenarnya dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang dapat dijadikan acuan bahwa Nabi Muhammad mungkin saja adalah juga seorang Nabi yang ramalan kedatangannya terdapat dalam kitab-kitab suci umat agama lain, diantaranya :
1. Dalam surat Asy-Syu’ara(26) ayat 196 : “Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab orang yang terdahulu”. Jadi dalam kitab-kitab sebelum Al-Qur’an juga terdapat wahyu Tuhan
2. Dalam surat Fatir(35) ayat 24 dinyatakan bahwa tidak ada suatu kaum di masa lalu tanpa seorang pemberi peringatan
3. Dalam surat Al-Ahzab(33) ayat 40 dinyatakan bahwa Muhammad adalah utusan Tuhan dan merupakan penutup para nabi (utusan terakhir)
4. Dalam surat Al-Anbiya(21) ayat 107 dinyatakan bahwa Nabi Muhammad tidak diutus melainkan untuk seluruh semesta alam.
5. Dalam surat Saba’ (34) ayat 28 dinyatakan bahwa Tuhan mengutus Muhammad untuk seluruh umat manusia, pemberi kabar gembira, dan peringatan akan dosa, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
Juga dalam hadits Bukhari vol 1. dalam kitab Shalat bab 56 hadits no 429, nabi Muhammad bersabda :
“Semua rasul yg diutus sebelumku hanya berlaku untuk umat/bangsanya saja, tapi aku diutus untuk semua umat manusia”.
Sekarang akan kita lihat dalam kitab suci agama Hindu. Ada banyak kitab dalam agama Hindu yang diakui sebagai kitab suci mereka. Dari semuanya yang dianggap paling suci adalah kitab Veda (Weda). Bila diantara kitab-kitab itu ada yang bertentangan, maka yang harus menjadi rujukan utama adalah Weda yg juga masih terbagi lagi menjadi beberapa kitab. Kitab-kitab lain selain Weda adalah : Upanishad, Smriti, Dharma Sastra, Bhagavat Gita, Puranas, dll.
Ayat-ayat ramalan kedatangan Nabi Muhammad
Disebutkan dalam Bhavisa Purana –; dalam Pratisarag Parv III, Khand 3, Adhyay 3, Shalokas 10 to 27 :
“Aryadarma akan tampil di muka bumi ini. ‘Agama kebenaran’ akan memimpin dunia ini. Saya diutus oleh Isyparmatma. Dan pengikut saya adalah orang yang berada di lingkungan itu, yang kepalanya tidak dikucir, mereka akan memelihara jenggot dan akan mendengarkan wahyu, mereka akan mendengarkan panggilan sholat (adzan), mereka akan memakan apa saja kecuali daging babi, mereka tidak akan disucikan dengan tanaman semak-semak/umbi-umbian tapi mereka akan suci di medan perang. Meraka akan dipanggil “Musalaman” (perantara kedamaian).”
Kalau anda baca tulisan diatas dengan baik, maka anda akan melihat bahwa ciri-ciri dari pengikut agama kebenaran yg disebutkan adalah ciri-ciri yang umum terdapat pada umat Islam.
Dalam Atharvaveda book 20 Hymn 127 Shlokas 1-14 disebutkan tentang Kuntupsuktas yang mengisyaratkan bahwa nabi Muhammad akan terungkap kemudian.
- Mantra 1 mengatakan : ia akan disebut Narasangsa. “Nars” artinya orang, “sangsa” artinya “yang terpuji”. Jadi Narasangsa artinya : orang yang terpuji. Kata “Muhammad” dalam bahasa arab juga berarti : orang yang terpuji. Jadi Narasangsa dalam bahasa Sansekerta adalah identik dg Muhammad dalam bahasa arab. Jadi Narasangsa adalah figur yang sama dengan Nabi Muhammad. Ia akan disebut “Kaurama” yang bisa berarti : pangeran kedamaian, dan bisa berarti : orang yg pindah (hijrah). Nabi Muhammad adalah seorang pangeran kedamaian yang hijrah dari Makkah ke Madinah. Ia akan dilindungi dari musuh yang akan dikalahkannya yang berjumlah 60.090 orang. Jumlah itu adalah sebanyak penduduk Makkah pada masa Muhammad hidup yaitu sekitar 60.000 orang.
- Mantra 2 mengatakan : ia adalah resi yang naik unta. Ini berarti ia bukan seorang bangsawan India, karena dikatakan dalam Mansuriti(11) : 202 mengatakan bahwa Brahma tidak boleh menaiki unta atau keledai. Jadi tokoh ini jelas bukan dari golongan Brahmana (pendeta tinggi Hindu), tapi seorang asing.
- Mantra 3 mengatakan : ia adalah “Mama Rishi” atau resi agung. Ini cocok dengan Nabi agung umat Islam yaitu Nabi Muhammad SAW.
- Mantra 4 mengatakan : ia adalah Washwereda (Rebb) artinya orang yang terpuji. Nabi Muhammad yang juga dipanggil dengan nama Ahmad adalah berarti juga “orang yang terpuji” yang terjemahan bahasa Sansekerta-nya adalah Rebb.
Beberapa ramalan lainnya :
- Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21 : 6 dinyatakan bahwa di sana disebutkan dengan istilah : “akkaru” yang artinya : “yang mendapat pujian”. Dia akan mengalahkan 10.000 musuh tanpa pertumpahan darah. Hal ini merujuk pada perang Ahzab yang mana Nabi Muhammad mengalahkan musuh yang berjumlah 10.000 orang tanpa pertumpahan darah.
- Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21 : 7 dinyatakan bahwa Abandu akan mengalahkan 20 penguasa. Abandu juga berarti seorang yatim atau seorang yang mendapat pujian. Ini mengarah pada nabi Muhammad yang seorang yatim sejak lahir dan arti kata Muhammad/Ahmad yang berarti yang terpuji, yang akan mengalahkan kepala-suku-suku dari suku-suku di sekitar Makkah yg berjumlah sekitar 20 suku.
- Dalam Rigveda book 1 Hymn 53 : 9 nabi dipanggil dg sebutan “Suslama” yg artinya lagi-lagi adalah : orang yg terpuji yg merupakan arti dari nama Muhammad.
- Dalam Samaveda Agni Mantra 64 dinyatakan bahwa ia tidak disusui oleh ibunya. Hal ini persis dengan Nabi Muhammad yang tidak disusui oleh ibunya tapi oleh seorang wanita bernama Halimah.
- Dalam Samaveda Uttararchika Mantra 1500 dinyatakan bahwa Ahmad akan dianugrahi undang-undang abadi, yang jelas mengacu pada Nabi Muhammad yang akan dianugrahi kitab suci Al-Qur’an. Tapi karena orang India yang berbahasa sansekerta tidak paham kata Ahmad, maka diterjemahkan menjadi “a” dan “mahdi” yaitu “saya sendiri”, jadi diartikan “saya sendiri yang menerima undang-undang abadi”. Padahal seharusnya “Muhammad sendiri yang dianugrahi undang-undang abadi”.
Nabi Muhammad diramalkan dengan nama Ahmad pada banyak bagian dalam kitab-kitab Weda. Juga diramalkan pada tak kurang dari 16 tempat yang berbeda dalam kitab weda dg nama Narasangsa artinya adalah sama dengan arti dari nama Muhammad, yaitu “yang terpuji”.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGwhqE1dPVeK1L5V47jhJN6hS5h8tWmcOZS51OIUgPaUsQ5VeWc1kDtwUyTfR-kkIiDUQ4SxUj1r3SBxrMecdnCF1ZMnW4Q_BkRKb_JvnfaXxgu2FyQWEeW3IY7Z-7fXuONAMke6Qi05r1/s1600/DSC03441.JPG
Kalky Autar
Salah satu ramalan kedatangan nabi Muhammad yg sangat terkenal yang juga telah membuat seorang professor bahasa dari Alahabad University India mengajak kepada umat Hindu untuk segera memeluk agama Islam, adalah terdapatnya sebuah ramalan penting dalam kitab suci Hindu tentang kedatangan yang ditunggu-tunggu dari seorang Kalky Avtar (baca : autar). “av” artinya : turun. “tr” artinya melewati. Jadi arti kata Avtar adalah “diturunkan atau diutus untuk turun”. Kalky Avtar artinya adalah : “utusan terakhir”.
Pundit Vaid Parkash – sang professor (yang menulis buku berjudul “Kalky Avtar”), secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW, karena menurutnya, sebenarnya Nabi Muhammad adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual dalam agama Hindu.
Disebutkan dalam Nashpropesy, Nabi Muhammad diramalkan dengan nama Kalky Avtar (Autar terakhir) dan Amtim Rishi. Sedangkan dalam kitab Puranas disebutkan tentang Kalky Autar dan kedatangannya. Diantara ayat-ayat yang menyebutkan adalah :
- Dalam Baghavata Purana Khand 12 Adhyay 2 Shloka 18-20 disebutkan dalam rumah Visnuyash akan dilahirkan Kalky Avtar yang diramalkan akan menjadi penguasa dunia, yang terkenal dengan sifat-sifatnya yang baik & menonjol. Dia akan diberi tanda-tanda. Dia akan diberi oleh malaikat sebuah kendaraan yang cepat. Dia akan menaiki kuda putih sambil memegang pedang. Dia akan mengalahkan orang-orang jahat dan dia akan terkenal di dunia.
- Dalam Baghavata Purana Khand 1 Adhyay 3 Shloka 25 disebutkan akan ada juru selamat di rumah Visnuyash
- Dalam Kalki Purana (2) : 4 disebutkan bahwa di rumah Visnuyash pemimpin - kampung Sambala akan lahir Kalki Avtar
- Dalam Kalki Purana (2) : 5 disebutkan bahwa dia akan datang bersama para sahabatnya (4 orang sahabat) mengalahkan orang-orang jahat
- Dalam Kalki Purana (2) : 7 disebutkan bahwa dia akan dijaga oleh malaikat di medan perang
- Dalam Kalki Purana (2) : 11 disebutkan bahwa dalam rumah Visnuyash dan dalam rumah Summati Kalki Autar akan lahir
- Dalam Kalki Purana (2) : 15 disebutkan bahwa dia akan lahir pada tanggal 12 bulan pertama Madhop
- Semua ramalan yg disebut diatas tadi tiada lain merujuk pada Nabi Muhammad SAW. Penjelasannya demikian :
- Dirumah Visnuyash berarti dirumah pengikut Vishnu (pengikut Tuhan) sedangkan ayah dari Nabi Muhammad adalah bernama Abdullah yang artinya adalah pengikut Allah (pengikut Tuhan). Orang Islam menyebut “Allah” sebagai Tuhan, sedang orang Hindu menyebut “Vishnu” sebagai Tuhan. Jadi di rumah Visnuyash adalah di rumah Abdullah.
- Summati dalam bahasa sansekerta artinya adalah orang yang sangat setia. Sedangkan ibunda nabi Muhammad adalah bernama Aminah yang dalam bahasa arab artinya juga orang yg setia.
- Sambala bahasa arabnya adalah tempat yang aman & damai. Nabi Muhammad dilahirkan di Makkah yang terkenal dengan nama “Darul Aman” yaitu tempat yang aman & damai. Akan lahir diantara kepala suku Sambala, artinya bahwa Nabi akan lahir diantara kepala suku di Makkah.
Dilahirkan pada tanggal 12 di bulan pertama Madhop. Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 rabiul awal
Sebagai Amtim Rishi (resi terakhir). Nabi Muhammad adalah juga nabi terakhir dari deretan nabi-nabi yang dikirim Tuhan seperti yang terdapat pada QS. Al- Ahzab : 40.
- Dia akan memperoleh bimbingan di atas gunung dan akan kembali lagi ke arah utara. Nabi Muhammad memperoleh wahyu pertamanya di gua Hira di Jabal Nur. Jabal Nur artinya Gunung Cahaya lalu kembali lagi ke Makkah.
- Dia akan memiliki sifat-sifat yang sangat mulia. Persis seperti nabi Muhammad seperti terdapat pada QS. Al-Qalam : 14 “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur”.
- Kalki Autar akan diberi 8 kemampuan spiritual, yaitu : bijaksana, punya kendali diri, keturunan yg terhormat, punya pengetahuan wahyu, pemberani, perkataannya bertarget kurikulum, sangat dermawan, dan sangat ramah. Semuanya adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh nabi Muhammad
- Dia akan diberi kendaraan yg sangat cepat oleh Shiva. Nabi Muhammad juga diberi bouraq yang sangat cepat oleh Allah yg membawanya ke langit dalam peristiwa Mi’raj.
- Dia akan naik kuda putih dengan tangan kanannya memegang pedang. Nabi Muhammad juga ambil bagian dalam peperangan termasuk dengan menunggang kuda dan bertempur dengan memegang pedang dengan tangan kanannya.
- Dia akan menjadi penyelamat umat manusia. Dalam QS. Faatir(35) ayat 24 dan QS. Saba(34) ayat 28 disebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah pembawa berita gembira & peringatan bagi seluruh umat manusia, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Dia akan menjadi pembimbing ke jalan yang benar. Nabi Muhammad hidup pada jaman jahiliyah yang penuh kegelapan dimana ia membawa umatnya ke jalan yang terang benderang.
- Dia akan dibantu oleh 4 sahabat dalam menyebarkan misi. Kita tahu ada 4 orang khalifah sahabat nabi yaitu : Sayyidina Abubakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
- Dia akan ditolong oleh malaikat di medan pertempuran. Dalam perang Badr Nabi Muhammad dibantu oleh para malaikat Allah seperti tersebut dalam QS. Ali Imran (3) ayat 123 & 125 : “Jika kamu bersabar dan bertaqwa dan mereka menyerang kamu dengan seketika itu juga niscaya Allah menolong kamu dengan 5000 malaikat yang memakai tanda”. Juga QS. Al-Anfal(8) ayat 9 yang berbunyi “…. sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yg datang berturut-turut.”
Subhanallah..
Ternyata sekian banyak ayat tersebut (yang sebenarnya belum semuanya ditampilkan) yang meramalkan akan datangnya seorang nabi yang ditunggu-tunggu oleh umat Hindu, begitu cocok dengan gambaran Nabi Muhammad, umat Islam, dan sejarahnya. Mungkin saja ini juga merupakan pembuktian yang diberikan Allah bahwa Nabi Muhammad memang diutus Allah untuk seluruh umat manusia.
Hal ini juga dapat membuka diskusi yg menarik tentang agama Hindu, kitab suci umat Hindu, dan syariat-nya. Benarkah agama Hindu memang merupakan agama yang diturunkan oleh Allah jauh sebelum Nabi Muhammad lahir? Kalau ya, apakah berarti umat Hindu bisa disebut “muslim”, atau juga bisa disebut “ahlul kitab”? Bagaimana sesungguhnya ajaran agama Hindu itu, dan sesuaikah dengan ajaran Islam? Bagaimana pendapat anda sendiri? (rkh)
Sumber Yes Muslim !